Kategori: News

Berita terbaru dari Rumah Belajar Bersama

  • Hari Anak Nasional pada Karate Bulukumba

    Hari Anak Nasional pada Karate Bulukumba

    Tanpa sengaja kami mendapatkan foto ini di group karate. Terdapat wajah wajah karate ka yang bergembira yang telah berprestasi tingkat Sulawesi Selatan bersama dengan Bupati Bulukumba. Kami sangat berterma kasih atas yang menampilkan wajah karate sebagai background (latar belakang) dalam menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh pada Sabtu, 23 Juli. Ini adalah sebuah potret bahwa Pemerintah Daerah (PEMDA) Bulukumba mulai melirik bela diri. Karate telah turut mengharumkan nama baik Bulukumba di Sul Sel.

    Para juara karate dari anak-anak ini terlihat sangat senang bertemu Pak Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan Pak Wakil Bupati Andi Edy Manaf pada 9 Maret 2022 di Ruang Kerja Kantor Bupati Bulukumba dan punya harapan yang sangat besar kepada perhatian Pemerintah Daerah Bulukumba agar punya kepedulian lebih baik untuk memajukan prestasi olahraga Bulukumba yang saat ini sedang melejit.

    Bupati Bulukumba, Wakil Bupati Bulukumba, karate ka berprestasi INKAI Bulukumba, Pelatih Karate INKAI dan Pejabat Dinas Pariwisata dan Olahraga saat audiensi di Kantor Bupati tentang strategi memajukan olahraga Bulukumba. Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama, 19 Maret 2022.

    Saat ini, INKAI (Institut Karate-Do Indonesia) Sul Sel (Sulawesi Selatan) dikenal padat mengadakan berbagai kejuaraan. Dan Januari 2022, Atlet INKAI Bulukumba telah naik di podium terhormat dengan meraih juara Umum 3 tingkat Sul Sel yang pada Open Tournament Intern INKAI di Kostrad Julusiri, Maros. Dari seluruh kejuaraan pada 2021 dan 2022, sekitar 30 orang karate ka kita telah sanggup juara tingkat Sul Sel.

    Ketua INKAI dan Tink Tank INKAI Sul Sel yang secara khusus beriniasif datang menguji dan menyaksikan secara langsung perkembangan INKAI Bulukumba. Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama pada Ujian Kenaikan Sabuk di Kodim Bulukumba, 2022

    Dan 2 (dua) kejuaraan yang lebih besar yaitu INKADO-FORKI (Fedarasi Karate-Do Indonesia) di Bone pada 2022 dan Kejurda FORKI Sul Sel di Sudiang, Makassar, atlet Bulukumba pun tetap beberapa raih medali. Kita harus maklum dengan raihan medali yang lebih sedikit karena Kabupaten lain lebih siap. Selain itu, atletnya yang sudah level nasional juga turun gunung. Kita di Bulukumba masih dalam tahapan sedang berkembang.

    Semua itu adalah sebuah tanda-tanda bahwa minat dan prestasi anak anak Bulukumba pada olahraga karate sedang menunjukkan grafik yang menanjak naik. Teruslah mengukir prestasi.

    Para atlet INKAI Bulukumba di Aula Kodim Bulukumba. Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama, 2022.

    Atas dasar usaha maksimal tersebut di atas, 6 orang atlet INKAI Bulukumba terpilih mewakili Sul Sel untuk mengikuti Kejurnas (Kejuaraan Nasional) INKAI pada Agustus 2022 di Bandung. Kabupaten lain yang tepilih tentunya juga ada. Perjuangan itu tidak ada yang sia sia. Semua atlet terbaik Bulukumba tersebut sedang sibuk memfokuskan diri dengan memperdalam ilmunya masing-masing untuk bisa tampil maksimal. Berlatih di dojo (tempat latihan) dan di rumah terus mereka galakkan. Mereka sadar bahwa perjuangan untuk menjadi atlet nasional itu membutuhkan energi super ekstra. Terus berusaha melakukan yang terbaik.. Tidak ada perjuagan yang sia-sia.

    Senpai Sarifuddin, pelatih INKAI Kodim Bulukumba saat memberikan pengarahan pada para atlet agar selalu tekun berlatih. Semangat. Osss!

    Persoalannya, orang tua yang selalu punya dukungan penuh untuk kemajuan anak-anaknya. Hampir semua kejuaraan dibiayai oleh orang tuanya masing-masing. Mereka tidak mengeluh tapi tahu bahwa mereka punya beban dan biaya yang tidak sedikit untuk masa depan anak yang lebih baik.

    Senpai Riri, pelatih INKAI Bulukumba yang saat ini membuka ranting INKAI di SDN 24 Salemba dan SMPN 1 Bulukumba.
    Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama saat latihan di INKAI Kodim Bulukumba, 2022.

    Untunglah, pada pertemuan 9 Maret di Ruang Rapat Bupati, Bupati dan Wakil Bupati telah berjanji untuk memperhatikan atlet. Kedua tokoh utama Bulukumba ini bersepakat untuk memberikan BEASISWA bagi para atlet berprestasi tingkat Sul Sel. Pak Bupati juga pernah menjelaskan bahwa ia akan mengantar sendiri atlet Bulukumba bila ada yang lolos kejuaraan nasional dan internasional. Tambahan, ia juga punya rancangan bagus berupa adanya gedung serba guna di Bira yang dapat dipakai untuk sarana olahraga dan lainnya. Dan itu semua tentu bukan hanya akan berdampak baik pada karate tapi juga pada semua cabang olahraga yang untuk lebih mempertinggi prestasi. Efek pariwisata berupa kunjugan orang ke Bira semakin meningkat.

    Para atlet pemula (sabuk putih) di SDN 24 Salemba Bulukumba yang juga punya harapan besar untuk menjadi atlet yang berprestasi di masa akan datang. Ketekunanan berlatih dalam 2 bulan membuat mereka telah mengenal baik kihon (gerakan dasar) dan Kata (jurus). Mereka juga dipersiapkan untuk kejuaraan karate tingkat sekolah dan kejuaraan nasional nantinya.
    Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama,2022

    Hari Anak Nasional ini menjadi pengingat bahwa PEMDA Bulukumba pada pemerintahan Andi Utta dan Andi Edy Manaf ini akan membuktikan bahwa kepemimpinannya punya kepedulian yang tinggi pada pengembangan olahraga.

    Kita menanti gebrakan mantap beliau yang didukung oleh Dinas yang terkait yaitu:

    1. Dinas Pariwisata dan Olahraga.
    2. Dinas Pendidikan Bulukumba.

    Insya Allah kita sambut rencananya di atas dengan tepuk tangan yang meriah. Last but not the least, never stop trainig hard (terakhir, tapi tidak kalah penting, jangan pernah berhenti berlatih dengan giat).

    Zulkarnain Patwa
    * Pelatih Karate Ka INKAI Kodim dan SDN 24 Salemba Bulukumba
    Bulukumba, 23 Juli 2022

     

     

  • Memajukan Karate di SMPN 1 Bulukumba

    Memajukan Karate di SMPN 1 Bulukumba

    Suasana hening nan sejuk di SMPN 1 Bulukumba pada Sabtu sore tiba-tiba sedikit diramaikan dengan sekelompok remaja sebagian besar hadir dengan pakaian putih ala Jepang disertai sabuk di pinggang masing masing. Sebagian kecilnya hadir dengan pakaian olahraga. Semuanya menyatu untuk sebuah kegiatan yang tidak lazim diadakan di sekolah. Apa itu? Karate. Mengapa karate hadir di sekolah unggulan ini?

    Posisi siap dalam karate saat awal hendak melakukan latihan karate dan saat selesai latihan. Sumber Foto: Vhia Dayak, Sabtu, 21 Mei 2023 di SMPN 1 Bulukumba

    Muhammad Asdar, S. Pd., M,Pd., Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Bulukumba menyadari betapa pentingnya pembinaan pada pelajarnya terhadap bela diri karate karena karate adalah olahraga yang resmi dipertandingkan antar sekolah di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Pada tahun 2022, 2 orang pelajarnya lolos seleksi KOSN ditingkat kabupaten dan maju pada seleksi KOSN tingkat Provinsi tahapan provinsi Sulawesi Selatan (Sul Sel). Perjuangan untuk memajukan pelajar untuk sampai pada tingkat nasional pada tahun tahun berikutnya akan menjadi nilai tambah tersendiri di cabang olah raga dari segudang prestasi—baik dalam hal olahraga dan pendidikan—yang telah diraih oleh SMP 1 Bulukumba.

    Selain itu, untuk menambah pengalaman tanding, Kepsek pun sering memberi izin pada para pelajarnya mengikuti kejuaraan karate tingkat Provinsi Sul Sel yang diadakan di Kostrad Julu Siri Maros, Kostrad Kariago Maros, FORKI Bone dan FORKI Makassar. Ya, Meraih juara adalah hal biasa buat para pelajarnya.

    Latihan hari pertama di halaman SMPN 1 Bulukumba oleh Senpai Riri. Pelajar terlihat sungguh sungguh dan disiplin dalam melakukan perpindahan gerakan.
    Sumber Foto: Vhia Dayak. Sabtu, 21 Mei, 2023.

    Pada tahun 2023 ini, Faisal Ali Ashar, guru olahraga SMPN 1 Bulukumba yang dipercaya mendampingi pelajarnya  pada kejuaraan seleksi POPDA pada Mei 2023 di GOR Bulukumba, mengatakan bawah 5 pelajarnya berhasil meraih 5 piala. Hal yang mengokohkannya sebagai sekolah yang paling banyak merebut piala pada cabang olahraga karate tingkat sekolah di Bulukumba. Hal yang membanggakan karate menjadi perhatian penting karena Muchtar Ali Yusuf, Bupati Bulukumba, meliangkan banyak waktu menyaksikan secara langsung kejuaraan karate tersebut dan turun langsung menyerahkan piala kepada para pemenang.

    Faisal Ali Ashar, guru olahraga SMPN 1 Bulukumba (Kanan, baju biru) bersama 3 orang pelajarnya yang aktif karate di INKAI Kodim Bulukumba dan Senpai Riri (Kiri, baju coklat) yang menemui para pelajar guna menjelaskan tentang pentingnya latihan karate. Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama.

    Sebagai wujud pengembangan, kini pelajar SMPN 1  Bulukumba dapat berlatih 2 x seminggu di sekolah pada tiap Selasa dan Sabtu, pukul 16.00 – 17.30 Wita. Pelatihnya adalah Senpai Riri yang juga bersekolah di SMPN 1 Bulukumba. Jejak rekam perhatian Senpai Riri pada sekolahnya ini dapat kita temukan dari keterangan dari Pak Yusuf, guru PPKN, yang menyatakan bahwa sekitar tahun 1993 sampai 1995, terdapat latihan karate di sekolah. Adapun yang menaunginya adalah INKAI Bulukumba. Dan pada masa itu, Senpai Riri melatih di INKAI SMPN 1 dan INKAI Kodim.

    Orang tua pelajar pun tidak perlu khawatir mendorong anaknya masuk karate karena pada era modern ini, karate telah dirancang sedemikian rupa menjadi olahraga yang lebih aman. Dalam setiap kejuaraan, perlengkapan karate untuk menghindari cedera wajib dipakai dan serangan yang berbahaya tidak diperbolehkan lagi digunakan.

    Selamat buat SMPN 1 yang lebih mudah mengakses karate di sekolahnya. Dan selamat buat INKAI yang sebagai perguruan pertama di Bulukumba yang memiliki sebaran atlet terbanyak dalam melatih pelajar. Semoga lebih berprestasi.

    Zulkarnain Patwa
    * Bidang Hubungan Masyarakat (Humas)  INKAI Bulukumba
    * Direktur Rumah Belajar Bersama

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Pelajar SDN 24 Salemba Bulukumba Latihan Karate Naungan INKAI

    Pelajar SDN 24 Salemba Bulukumba Latihan Karate Naungan INKAI

    INKAI (Institut Karate-Do) Bulukumba yang sangat ini mengalami kemajuan yang pesat baik dalam hal baik dalam hal jumlah anggota yang kini lebih dari 100 orang dan prestasi atlet tingkat lokal dan provinsi melakukan terobosan pengembangan dengan membuka Dojo (tempat latihan) baru.

    Ahmad Faqiyh Dzakwan Khayri Rais, pelajar SDN 24 Salemba Bulukumba yang meraih Juara 3 Kumite INKAI Sul Sel di Kostrad Julu Siri, Maros, 2022 berfoto bersama dengan Andi Muchtar Ali Yusuf, Bupati Bulukumba, pada audensi INKAI Bulukumba dengan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba di Kantor Bupati, 2023. Sumber Foto: Risma Aulia Uhdar.

    Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), pilihan utama INKAI Bulukumba adalah SD 24 Salemba, Kel. Loka, Kec. Ujung Bulu, Bulukumba.

    Sekolah ini di bawah kepemimpinan Hj. Hasmiati, S. Pd., M. Pd. sebagai Kepala Sekolah mendukung kegiatan ekstra kurikuler dan berprestasi.  Ini terbukti dengan siswanya aktif karate di Kodim pernah meraih juara.

    Hj. Hasmiati, S. Pd., M. Pd. Kepala Sekolah SDN 24 Salemba Bulukumba saat mendampingi 2 orang pelajarnya pada KSON Kata Virtual Karate. Abi Pesarisay Putra (Alumnus SDN 24 Salemba dan sekarang bersekolah di SMPN 1 Bulukumba) dan Prayudha Azzikra Asdar lolos hingga tahapan Provinsi Sulawesi Selatan. Sumber Foto: Hj. Hasmiati, S. Pd., M. Pd., 2022.

    Para pelajarnya yang pernah meraih juara adalah:

    1. Haikal Faiz; Juara 1 Kata (jurus) se Bulukumba, 2015, Haizal kini di Universitas Muhammadiyah Bulukumba
    2. Prayudha Azzikra Asdar; Juara 1 Kata Perorangan INKAI se Indonesia dan 5 kali juara karate yang meliputi tingkat Kabupaten dan Provinsi Sul Sel.
    3. Abi Perisay Putra; Juara 1 Kata Beregu pada kejuaraan INKAI Sul Sel pada 2021 dan 2 x juara Juara 3 Kata pada 2021. Saat ini Abi bersekolah di SMP 1 Bulukumba.
    4. Ahmad Faqiyh Dzakwan Khayri Rais, Juara 3 Kumite pada Kejuaraan INKAI Sul Sel, Kostrad Julu Siri, Maros, 2022.

      Pembuatan kompetisi video Kata Karate oleh Prayudha Azzikra Asdar. Pelajar SDN 24 Salemba Bulukumba dan atlet karate INKAI Kodim Bulukumba meraih Juara 1 pada Open Tournament (Kejuaraan Terbuka) se Indonesia yang diselenggarakan oleh INKAI. Di Kodim, Prayudha berlatih pada Senpai Sarifuddin dan Senpai Rauf. Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama, 2021

    Sebagai tindak lanjut dari kesuksesan ini, kini pelajar SD 24 Salemba dapat langsung melakukan latihan karate di sekolah tersebut tiap Senin dan Sabtu, jam 16.00 – 17.30 Wita. Pelatihnya adalah Senpai Riri yang anaknya bernama Haikal sebagaimana disebutkan di atas adalah alumnus sekolah ini. Senpai Riri sendiri telah dikenal sebagai senior karate dan ahli dalam pelatihan kumite dan telah banyak melatih mulai dari anak anak hingga orang dewasa di berbagai macam tempat.

    Abi Perisay Putra (kanan) yang merupakan alumnus SDN 24 Salemba yang beberapa kali juara karate tingkat Provinsi Sul Sel berfoto bersama Andi Muchtar Ali Yusuf, Bupati Bulukumba, (Tengah) dan Prayudha Azzikra Asdar (Kanan) yang juara juara karate dari SDN 24 Salemba. Kedua atlet berbakat ini adalah didikan INKAI Kodim Bulukumba didikan Senpai Sarifuddin dan Senpai Rauf. . Kegiatan ini adalah audensi puluhan atlet berprestasi INKAI Bulukumba dengan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba di Kantor Bupati. Sumber Foto: Armawati Andro, 2023.

    Pembukaan ranting INKAI di SD 24 ini lebih memudahkan pelajar SD mengakses karate sehingga sehingga lebih banyak lagi pelajar terlibat pada kejuaraan karate sekolah POPDA (Pekan Pekan Olahraga Pelajar Daerah), KOSN yang merupakan kompetisi olahraga yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah Kementrian Pendidikan, Riset dan Teknologi dan kejuaraan yang diadakan oleh INKAI dan FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) baik lokal atau pun nasional.

    Adelia Dway Rayhanah. Pelajar kelas 1 di SDN 24 Salemba Bulukumba. Tidak ada masalah bila anak pra usia dini bergabung karate. Kini kejuaraan untuk umur 5 – 6 tahun telah tersedia. Tubuh anak anak seperti ini pun lebih lentur dan lebih mudah terbentuk dengan baik. Selain itu, proses untuk berprestasi di karate pun lebih panjang. Sumber Foto: Risma Aulia Uhdar.

    Zulkarnain Patwa
    * Humas Karate INKAI Bulukumba
    * Direktur Rumah Belajar Bersama

     

  • Masa Depan INKAI Bulukumba

    Masa Depan INKAI Bulukumba

    INKAI (Institut Karate Do Indonesia) sebagai perguruan karate pertama di Indonesia telah menyebar ke seluruh Indonesia termasuk Bulukumba. Dalam 2 tahun terakhir, INKAI Bulukumba yang berpusat di Kodim 1411/Bulukumba telah menorehkan prestasi yang gemilang. Pada 8 kejuaraan terhitung dari Agustus 2011 sampai Maret 2022, 6 turmanen intern INKAI Sul Sel dan 2 turnamen FORKI (Federasi Olahraga Karate Indonesia), puluhan atet INKAI Bulukumba merebut medali. Prestasi terbesarnya yang diperoleh adalah saat kejuaraan Open Tourmanent (Kejuaran Terbuka) INKAI Sul Sel dimana INKAI Bulukumba meraih Juara Umum III. Dan pada level lokal seperti seleksi POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) pada Mei ini, mayoritas atlet INKAI Bulukumba mewakili yang daerahnya untuk berkompetisi tingkat Sul Sel pada Juni mendatang.

    Hal yang saya potret dari kesuksesan ini yaitu para Senpai (pelatih) punya kesungguh-sungguhan dalam membina atlet dan para atlet pun telah mulai matang dengan seringnya mengikuti berbagai kejuaraan sehingga selain punya pengalaman tanding yang lebih banyak, mentalnya pun telah terasah dengan baik. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kekompakan dan dukungan penuh dari orang tua atlet yang turut serta mendampingi karate ka dalam setiap pertandingan.

    dasar dasar teknik kumite yang disampaikan oleh Senpai Sarifuddin. Sumber Fotu: Rumah Belajar Bersama

    Untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan prestasi yaitu menembus level nasional dan internasional, spesifikasi latihan dengan jadwal yang super padat yang dikenal dengan TC/Traning Center (Pemusatan Latihan) perlu lebih massif (terus menerus dan berkelanjutan). Jika sebelumnya TC dirancang untuk menghapi kejuraan, kini TC dapat dibentuk dalam agenda yang berkepanjangan mengingat kepengurusan INKAI Sul Sel sekarang ini memiliki kejuaraan yang super padat agar atlet INKAI Sul Sel dapat menembus level nasional. Ketua INKAI Sul Sel yaitu Ir. H. Abdul Jalil Razak pernah memberi pernyataan bahwa dia tidak memikirkan masalah biaya. Jika yang juara 1 di INKAI malas latihan, yang juara 2 yang akan saya bawa ke Jakarta. Menurutnya, berbagai kejuaraan INKAI Sul Sel berguna untuk memantau potensi perkembangan atlet INKAI di daerah.

    INKAI Bulukumba telah memiliki lebih dari 100 orang anggota. Untuk menangani lonjakan anggota baru yang dapat menyebabkan kekurangan pelatih, para anggota INKAI yang telah agak mempunyai kematangan dalam hal gerakan karate dan bersabuk cukup tinggi, saatnya punya kesadaran berbagi ilmu kepada yuniornya. Contoh yang sangat baik yang baru baru ini ialah sikap dari Senpaai Raihan yang meskipun masih pelajar SMA (tepatnya Aliyah di Pesantren Babul Khaer), ia dengan suka rela memberikan pelatihan dasar pada anak anak sabuk putih dan kuning. Senpai Raihan telah membangun mental kepemimpinan yang baik dalam karate yang layak diikuti dan dijadikan contoh pada atlet yang berprestasi lainnya. Kesuksesan pada pada dirinya dapat diturunkan pada adik adiknya di INKAI.

    Potensi lainnya yaitu INKAI Bulukumba merupakan perguruan karate pertama di Bulukumba yang memiliki penyebaran anggota yang terbanyak baik yang aktif ataupun yang tidak aktif. Beberapa senior atau pelatih baik yang menetap di kota maupun di desa yang saat ini tidak aktif lagi dapat diajak kembali bergabung dimana Cabang INKAI Bulukumba membantu membuka ranting Dojo (tempat latihan) di berbagai di tempat tinggalnya masing masing sehingga mempermudah akses bagi orang-orang yang ingin bergabung di karate. Perseteruan perbedaan pendapat yang dapat menurunkan citra perguruan perlu dihindari agar tercipta ‘energi positif’—meminjam istilah B. J. Habibie—dapat diandalkan dimana 1 ranting INKAI dapat menjadi 10 dan bahkan 100 ranting INKAI Bulukumba.

    Koperasi Sebagai Solusi Pengembangan Olahraga

    Kisah pilu tentang olahragawan yang ‘terlantar’ yang bukan hanya dialami oleh atlet lokal tetapi juga PON (Pekan Olahraga Nasional)telah akrab diberikan oleh media. Alasan klasik pemerint.ah adalah keterbatasan dana, banyak cabang olahraga lain yang juga butuh biaya, covid dan lainnya. tahun lalu Bulukumba menganggarkan 5 juta rupiah kepada INKAI. Ini tentu jumlah yang tidak sepadan dengan semaraknya generasi bergabung di karate dan banyaknya kejuaraan karate yang dipertandingkan di Sul Sel dan lainnya.

    Hal ini sebenarnya tidak perlu menjadi tumpuan utama bila kreatifitas dari tiap cabang olahraga ditingkatkan. Bung Hatta, soko guru perekonomian Indonesia, telah menyelidiki mengapa masyarakat negara negara Scandinavia (Eropa Utara) menciptakan kemandirian ekonomi rakyat dan menghalau monopoli perdagangan. Jawabannya adalah koperasi. Dengan adanya koperasi, tiap kebutuhan anggota dapat disediakan dan dibeli para anggota dimana keuntungannya dibelanjakan untuk memenuhi peralatan cabang olahraga, kesejahteraan pelatih dan pembiayaan turnamen di masa akan datang. Ya, pada awalnya langkah ini minimal mengurangi beban biaya untuk menyelesaikan persoalan internal. Pada tingkat lebih lanjut, koperasi ini mensejehterakan seluruh anggota asalkan dikelola dengan baik dan benar sebagaimana yang diyakini oleh Bung Hatta.

    Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba untuk Kemajuan Olahraga

    Pada Rabu, 9 Maret 2022, puluhan atlet berprestasi INKAI Bulukumba disertai para pelatih dan orang tua atlet mengadakan silaturahmi dalam bentuk audensi dengan Bupati Bulukumba, H. Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wakil Bupati Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf di kantor Bupati. Ketua INKAI Bulukumba, Muhammad Zabir Iqbal menyampaikan atletnya yang telah menorehkan prestasi baik skala lokal maupun regional. Oleh karena itu, perlu lebih merasakan kehadiran Pemerintah Kabupaten Bulukumba.

    Audensi INKAI Bulukumba dengan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba di Kantor Bupati Bulukumba. Sumber foto: Fatmawati Patwa

    Bupati Bulukumba merespon bahwa jika ada atlet kita (Bulukumba), dia akan bawa sendiri. Selain itu, potensi olahraga Bulukumba dipadukan dengan sektor wisata atau sport tourism. Pemerintah Daerah mengupayakan ada arena olahraga yang representasif di bangun di Bira sehingga event olahraga banyak dilaksanakan di kawasan wisata.
    Wakil Bupati, Andi Edy Manaf, menjelaskan cabang olahraga penting mencari orang tua angkat dengan membangun kolaborasi dengan pihak Perbankan atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang berguna sebagai sponsor agar pembinaan olahraga berkelanjutan.

    Sebagai bentuk penghargaan, Bupati dan Wakil Bupati ini bersepakat akan memberikan beasiswa yang berprestasi minimal tingkat provinsi pada tiap cabang olahraga. Kita menanti Dinas Pariwisata dan Olahraga Bulukumba menindaklanjuti konsep ini agar penyemangat atlet memajukan olahraga dan mengharumkan nama Bulukumba di pangung yang lebih besar sebagaimana harapan masyarakat dan pemerintah dapat tercapai.

    Peran Rumah Belajar Bersama dengan Beasiswa Belajar pada Atlet Berprestasi

    Rumah Belajar Bersama (RBB) pada awalnya memberikan beasiswa belajar pada ekonomi lemah dan dan yatim piatu. Seiring dengan perkembangan waktu, sejak tahun 2021, RBB turut mendukung kemajuan pendidikan atlet berpestasi dengan membiayai biaya belajar Matematika, Bahasa Inggris dan Arab dan Baca Tulis bagi anak anak. program ini berjalan selama 3 bulan dan dievalusi kembali apakah beasiswa tersebut berhak dilanjutkan atau tidak.

    Para atlet INKAI yang berprestasi yang memperoleh beasiswa belajar Matematika dan Bahasa Inggris di Rumah Belajar Bersama.

    Lebih 10 orang atlet INKAI Bulukumba memanfaatkan fasilitas ini. salah satu atletnya bernama Prayudha Azzikra Asdar yang bersekolah di SD 24 Salemba Bulukumba yang pernah juara Kata (jurus) Open Tournament INKAI Se Indonesia, 2021. Pada awalnya ia hanya mendapat beasisiwa penuh pada Matematika tetapi karena mengalami kemajuan yang sangat berarti, RBB memberikan penghargaan lebih lanjut berupa beasiswa Bahasa Inggris. Prayudha pun mengharumkan nama sekolahnya dengan meraih juara 2 Cerdas Cermat Se Bulukumba, 2022.

    Zulkarnain Patwa
    * Humas INKAI Cabang Bulukumba

  • Jembatan menuju Keahlian Berbahasa Inggris

    Jembatan menuju Keahlian Berbahasa Inggris

    Namaku Risny Widyandiny, panggilan Diny. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak saya masih duduk di kelas  X SMAN 4 Bantaeng sampai saya lulus sekolah, saya tidak pernah berhasil meyakinkan diri saya bahwa kenapa saya harus kuliah. Dalam pikiran saya akan lebih baik jika saya bekerja setelah lulus nanti maka saya akan lebih cepat menghasilkan uang dan tidak lagi menjadi beban untuk siapapun.

    Pada tahun 2020 adalah tahun kelulusan saya di SMA dan mulai bekerja untuk pertama kalinya. Selang beberapa bulan, saya merasakan fluktuasi pada pekerjaan. Puncaknya, saya mengumpulkan keberanian untuk mengundurkan diri dari tempat bekerja setelah mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya adalah saya melihat ke dalam diri saya dan bertanya,

    “Apa yang saya punya?
    “Mengapa saya harus kuliah?
    “Apakah saya sudah siap menerima segala risiko yang menunggu saya di depan?
    “Mengapa saya berjuang mewujudkan mimpi saya?
    “Bagimana kalau jalan hidup saya bukan di sana?”, ucapku dalam hati.

    “Saya harus kuliah karena saya pikir bahwa dengan ilmu, saya bisa mendapatkan yang hal lebih dari kehidupanku ini. Saya tidak bermaksud angkuh tapi hanya berusaha untuk objektif. Bukankah yang lebih tahu diri kita selain Tuhan adalah diri kita sendiri? Orang tua saya memiliki keterbatasan ekonomi dalam mewujudkan mimpi-mimpi saya untuk menempuh kuliah. Tetapi yang saya tahu, saya punya diri saya sendiri yang mau berjuang dan mengusahakan masa depan yang lebih cerah. Saya sudah tidak peduli bagaimana akhirnya nanti. Yang jelas saya harus berada di jalan impianku. Selebihnya, biarkan Tuhan mengurus”, jawab saya sembari menelan ludah.

    Singkat cerita, saya mengundurkan diri di tempat bekerja dan itu diterima. Kemudian saya daftar SBMPTN 2021 dan mengikuti tesnya. Hasilnya, gagal.

    Setelah itu, saya kembali ke rumahku di Bantaeng dengan membawa diriku yang masih abu-abu. Dengan menggunakan sisa gaji terakhirku, saya memulai perjuangan dengan membeli paket belajar setahun di salah satu platform bimbel online. Dengan harapan, agar saya tidak gagal lagi di UTBK 2022.

    Babak berikutnya, saya mengikuti program beasiswa yang diselenggarakan OSC (Online Scholarship Competition) Medcom. Lalu saya mengikuti online test-nya. Saya ditemani kakak saya waktu itu, Ais. Saya memintanya untuk membantu saya menjawab soal Bahasa Inggris. Dan bahkan setelah mengandalkan Google Translate pun, kami masih tidak yakin dengan jawabannya. Berawal dari situlah kakak saya berinisiatif memasukkan saya ke kursus. Pasalnya setelah pengumuman beasiswa tersebut keluar, score (nilai) yang saya dapatkan tidak cukup untuk lanjut ke tahap berikutnya. Dikarenakan nilai di subtes Bahasa Inggrisku rendah.

    Perjuangan Belajar Bahasa Inggris di RBB

    Di suatu malam, Ais berkata “Diny, mau masuk  kursus Bahasa Inggris?” Tanya Ais ke saya. Tanpa merespon, saya hanya geleng-geleng kepala seraya mengambil napas dan berkata dalam pikirku “Ah kursus, kau dan saya saja pengangguran, mau bayar pakai apa?” Ais tidak berhenti begitu saja, melihat responku yang meragukan tawarannya.

    Sesaat kemudian, ia pun memperlihatkanku percakapannya dengan direktur sebuah lembaga bernama Rumah Belajar Bersama (RBB). Usahanya membuahkan hasil, lembaga itu mau menerimaku bebas biaya atas kerendahan hati kakak saya yang sukarela menawarkan jasa bekerja apapun di sana, sekalipun itu hanya sebagai tukang bersih-bersih.  Itu semua ia lakukan hanya untuk melihatku bisa belajar Bahasa Inggris.

    Pada 15 November 2021 adalah hari pertama dimana babak baru saya mulai belajar Bahasa Inggris. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa saya akan sampai di titik ini. Saya pikir bahwa hanya orang berduit saja bisa sampai ke sini. Tetapi itu dipatahkan oleh tempat yang satu ini yaitu RBB  yang mengedepankan asas Pendidikan Kerakyatan. Bahkan kuantitas tidak jadi masalah, asal kualitas tetap terjaga di tempat ini. Tempat ini terletak di Jl. Teratai No.16, Caile, Kec. Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

    Kami tidak mengira sesampainya di sana direktur dari RBB yang sekaligus menjadi guru kami malah menawarkan kami untuk belajar berdua saja di sini. Padahal niatan awalnya, hanya saya yang akan belajar. Mendengar hal itu, rasanya ucapan terima kasih saja tidak akan cukup untuk membalas budi baiknya. Bahkan, ia menolak tawaran kakak saja untuk menjadi tukang bersih bersih. Setelah mengetahui kelebihan kami, ia menerima kami membantu mengajar pada kelas Matematika yang dibina oleh Rafa’tul Mahmudah atau Kak Ulfa.

    Basic English Grammar Third Edition by Betty Shrampfer Azar yang berstandar edisi internasional menjadi buku pertama dari tiga buku penguasaan tata bahasa Inggris yang harus dituntaskan. Dalam hal ini, kami tidak begitu banyak mengalami kendala karena kami diberi ilmunya langsung oleh dua orang pengajar andal dari RBB yaitu Mr. Nain dengan pembawaan yang santai, penyampaian teori yang lugas, tidak terburu-buru, dan sangat paham apa yang dibutuhkan oleh muridnya dan Kak Ulfa yang dengan sabar menerangkan hal-hal yang kurang kami pahami dengan contoh pengandaian yang logis sehingga pengerjaan buku ini lebih mudah dikerjakan baik saat berada di RBB dan di rumah.

    Suasana belajar RBB yang berbeda dari zona nyaman belajar kami, membuat kamai terpacu untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru. Jujur saja, jarak yang jauh mendorong kami untuk sesegera mungkin menyelesaikan buku itu. Pasalnya, jika semakin lama kami belajar di sana maka uang yang harus kami keluarkan untuk biaya bensin juga akan bertambah. Sementara ini, kami belum berpenghasilan dan tidak ingin membebani orang tua dengan meminta uang. Lagi pula, kami juga tidak ingin mereka tahu kalau anak-anaknya pergi belajar menempuh perjalanan jauh lintas kabupaten; Kabupaten Bantaeng menuju Bulukumba.

    Selama 33 hari kami berhasil menamatkan buku berwarna merah Basic English tersebut yang tebalnya lebih 500 halaman. Para pelajar kebanyakan menyelesaikan buku tersebut dalam waktu 3 bulan, 6 bulan dan bahkan ada yang sampai setahun. Ini karena kami tekun mengerjakannya dan konsisten dengan target yang kami ingin capai.

    Keterbatasan melahirkan kreatifitas. Mungkin itu kalimat yang bisa merepresentasikan cara kami mendapatkan uang. Mulai dari Ais ikut giveaway-giveaway di instragram, mengikuti pertemuan di Puskesmas kota mewakili Posyandu daerahnya demi mendapat uang setelah rapat, hingga Diny menjual pulsa dan voucher listrik dengan menggunakan modal dari bermain Shopee games.

    Semua perjalanan ini tidak akan kami lupa karena terdapat perjuangan di dalamya. Kami merasa senang dan bersyukur sebab kami berhasil tidak membebani orang tua dan target yang kami tetapkan juga tercapai.

    Risny Widyandiny
    * Pelajar di Rumah Belajar Bersama

  • Karate Ka Bulukumba Tetap Raih Juara di FORKI Sul-Sel

    Karate Ka Bulukumba Tetap Raih Juara di FORKI Sul-Sel

    Bulukumba, RBB (26/03/2022)–Kejuaraan karate FORKI (Federasi Olahraga Karate Do Indonesia) Sulawesi Selatan dan Barat (Sul-Sel dan Bar) pada 17 sampai 20 Maret 2022 di Sudiang, Makassar telah berhasil menyedot perhatian karate ka Sul-Sel. Betapa tidak, dari sekitar lebih dari 1.200 peserta, bukan hanya atlet-atlet juara berbagai macam perguruan yang turun gunung tetapi juga atlet nasional dan atlet yang pernah tanding di luar negeri pun turun tatami (Baca: matras tanding) untuk level provinsi ini. Ini yang membuat pertandingan terlihat mengagumkan dan perolehan medali pun semakin ketat.

    Sengitnya perdanginan ini sama sekali tidak membuat atlet karate ka yang berasal dari Bulukumba tidak ciut nyali. Mereka malah menjadikan ajang ini sebagai peluang yang bagus karena pada dasarnya mereka adalah atlet yang sedang berkembang level Sul Sel Bar tapi telah dapat bertemu dan bertanding karate ka terbaik.  Dan beberapa diantaranya mampu memperoleh medali. Mereka adalah:

    PERAK

    1. Siti Nurfatiha Azzahrini Sarif S.

    Atlet INKAI  (Institut Karate Do Indonesia) Kodim Bulukumba yang meraih Juara 2 pada Kata Usia Dini Putri yang merupakan pelajar SDN 322 Ela-Ela, Bulukumba. Fatiha mewakili INKAI Bulukumba.

    Sesaat setelah Siti Nurfatiha Azzahrini Sarif S. yang baru saja meraih juara 2 pada Kata Usia Dini Putri. Sebelumnya, Fatiha juga telah meraih Juara 1 Kumite pada Open Turnamen Intern INKAI di Kostrad Julu Siri, Maros, Januari 2022. Ia juga merupakan anak dari Senpai Sarifuddin (sabuk hitam, DAN 3) yang merupakan pelatih INKAI Bulukumba. Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama

    PERUNGGU

    1. Afika Lutfia Shiddiq

    Atlet INKANAS SDN 171 Loka Bulukumba yang merupakan pelajar SDN 223 Garanta, Desa Balong, Bulukumba yang meraih juara 3 pada Kata Pra Pemula Putri. Afika mewakili INKANAS (Institut Karate Do Nasional) Makassar. Sebelumnya, Afika juga telah meraih juara Tingkat Sul Sel Bar.

    Afika Lutfia Shiddiq. Atlet INKANAS Makassar berasal dari Dojo SDN 171 Loka Bulukumba yang meraih juara 2 pada Kata Pra Pemula Putri. ia juga merupakan anak dari Senpai Ammar (Sabuk Hitam, DAN 3), pelatih INKANAS Bulukumba. Sumber Foto: Senpai Ammar.
    1. Arraya Aulia

    Atlet INKAI Kodim Bulukumba yang merupakan pelajar SMA 8 Bulukumba yang meraih Juara 3 pada Kata Junior Putri. Arraya mewakili INKAI Makassar.

    Arraya Aulia. Atlet INKAI Bulukumba yang karena telah meraih banyak prestasi terbaik di Provinsi Sul Sel dan juara 1 pada Kata pada Kejuaraan Terbuka Se Indonesia di Sulawesi Tengah, 2021. Ia dipercaya mewakili INKAI Makassar. Pada Kejuraan ini, ia meraih juara 3 pada Kata Junior Putri. Sumber foto: Rumah Belajar Bersama
    1. Tri Rezki Adiakbar Rauf.
    2. Muh. Raihan Atallah B.
    3. Muh. Ariel Qushai.

    Juara Kata Beregu Putra Junior. Tri adalah mahasiswa Raihan adalah pelajar Pesantren Babul Khaer, Kalumeme, Bulukumba. Ariel adalah pelajar SMA 1 Bulukumba.

    Raihan, Tri dan Ariel sesaat setelah bertanding dan meraih juara 3 pada Kata Beregu Junior Putra. Mereka adalah team kata terbaik INKAI Sul Sel yang selalu meraih juara. pda foto ini, mereka didampingi langsung oleh Senpai Rauf (Sabuk hitam, DAN 3), pelatih INKAI Bulukumba. Sumber Foto: Rumah Belajar Bersama.

    7. Nabila Alamanda

    Atlet INKAI Kodim Bulukumba yang merupakan pelajar SDN 10 Ela-Ela Bulukumba yang meraih Juara 3 pada Kumite Pemula Putri +45 Kg. Nabila mewakili INKAI Makassar.

    Nabila Alamanda meraih juara 3 pada Kumite Pemula Putri. Ia satu-satunya atlet karate asal Bulukumba yang meraih juara di kumite. Pada kejuaraan INKADO FORKI di Bone (Februari 2022), ia juga telah meraih juara 1 Kata Beregu Putri Senior dan juara 2 Kumite Usia Pemula Putri . Dalam 8 bulan, ia telah meraih 7 kali juara.

    Kesuksesan ini bukan hanya karena perjuangan atlet sendiri tetapi juga berkat dukungan berbagai macam pihak. Terima kasih banyak kepada :

    1. Letkol Czi Dendi Rahmat Subekti, S.I.P, sebagai Komandan Kodim Bulukumba yang selalu memberikan fasilitas terbaik di Kodim kepada INKAI Bulukumba. Dengan izin ini berkelanjutan dari generasi ke generasi ini, keluarga TNI dan masyarakat umum dapat dengan mudah bergabung karate.
    2. Muhammad Anshar, S. Pd., MM., Kepala Sekolah SDN 171 Loka Bulukumba yang menyediakan ruang latihan karate di halaman sekolah kepada INKANAS.
    3. Abbas, S.Pd., sebagai Kepala Sekolah SDN 322 Ela-Ela Bulukumba yang mengizinkan Siti Nurfatiha bertanding saat menghadapi ujian sekolah.
    4. Kepala Sekolah SDN 223 Garanta, Desa Balong yang mengizinkan Fika untuk latihan TC (Training Center) di Makassar.
    5. Kepala Sekolah SMA 8 Bulukumba yang memberi keluasan kepada Arraya Aulia untuk selalu dapat mengikuti kejuaraan.
    6. Nurbaeda, S.Pd., Kepala Sekolah SDN 10 Ela-Ela Bulukumba yang juga selalu mensupport Nabila untuk aktif di berbagai kejuaraan.
    7. Kepala Sekolah Pesantren Babul Khaer yang selalu mendukung Raihan aktif karate.
    8. Kepala Sekolah SMAN 1 Bulukumba yang mengizinkan Ariel untuk hadir di berbagai kejuaraan karate.
    9. Pihak X SMA PGRI yang memberikan fasilitas TC (Training Center) buat karate ka Bulukumba.

    Dan tentunya perjuangan para pelatih yang tidak pernah bosan dalam membina atlet. Di INKAI, terdapat Senpai Sarifuddin dan Senpai Rauf dan di INKANAS, terdapat Senpai Ammar Shiddiq. Tidak terbayangkan bahwa tanpa  kehadiran mereka yang meskipun dengan segala keterbatasan, tidaklah mungkin Bulukumba mampu mengukir prestasi di tengah kompetisi yang super ketat ini.

    Sebagai  saran, Pemerintah Daerah (PEMDA) Bulukumba perlu memberikan perhatian terhadap karate karena karate telah terbukti mengharumkan nama baik Bulukumba. Dalam 8 bulan terakhir, Atlet Bulukumba telah 7 kali mengikuti kejuaraan dan selalu meraih medali. Dan hanya pada kejuaraan FORKI Sul Sel kali ini, inilah medali yang paling sedikit dicapai. Sebelumnya, panen medali.

    Kendala klasik fasilitas peralatan karate yang harus segera diselesaikan. Pengorbanan orang tua atlet dalam mendukung karate ka mengikuti padatnya kegiatan turnamen karate tentu juga terbatas. Kehadiran PEMDA Bulukumba tentu akan membuat karate ka kita akan lebih berprestasi. Bulukumba bukan hanya dapat dikenal karena wisata tetapi juga karena prestasi olahraga.

    Dukungan RBB pada Atlet Berprestasi
    Apa gunanya sertifikat juara? Rumah Belajar Bersama (RBB) berpendapat bahwa atlet berprestasi selayaknya dapat mengakses pendidikan ektrakurikuler dengan mudah dan berkwalitas. Untuk itu RBB memberikan pilihan beasisiswa belajar Matematika, Bahasa Inggris, Baca Tulis dan Mengaji kepada tiap pelajar berprestasi minimal tingkat Sul Sel Bar selama 3 bulan. Ini adalah wujud penghargaan dan sekaligus juga sebagai strategi agar atlet berprestasi tersebut dapat tetap mengikuti pelajaran sekolah dengan baik. RBB percaya bahwa bahwa prestasi dalam bidang olahraga dan pendidikan mampu berjalan salaras sehingga cita cita masa depan dari atlet lebih mudah tercapai.

    Zulkarnain Patwa
    * Direktur Rumah Belajar Bersama

  • Refleksi Karete Ka INKAI Kodim 1411/Bulukumba Juara Umum

    Refleksi Karete Ka INKAI Kodim 1411/Bulukumba Juara Umum

    Bulukumba, RBB (4/2/2022)—Layaknya balaghah (kata hikmah) yang mengatakan Man jadda wa jada (Siapa yang yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia). Seperti itulah perjuangan karate ka INKAI (Institut Karate Do Indonesia) Kodim 1411/Bulukumba sehingga mampu mengukir prestasi yang membangakan dengan meraih juara Umum 3 pada Open Turnamen Intern INKAI Sul-Sel Bar (Sulawesi Selatan dan Barat) di Balai Prajurit Julu Siri Yonif Para Raider 433 Sambueja, Maros (29-30/01/2022).

    Capaian ini karena adanya kerja team dan dukungan dari Komandan Kodim Bulukumba yaitu Letkol Czi Dendi Rahmat Subekti, S.I.P., yang tetap memberi kepercayaan kepada Senpai Sarifuddin dkk agar kegiatan karate di Kodim dapat terus berjalan dengan tetap merekrut para keluarga tentara dan masyarakat sipil. Kolaborasi yang dahsyat pun berkembang dengan efektif.

    Dalam hal usaha meningkatkan prestasi, atlet yang benar-benar akan ikut kompetisi diberi bekal TC (Training Center) di Bulukumba dengan jadwal yang sangat padat sekitar 7 sampai 8 kali seminggu meliputi training Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan). TC diadakan di 3 tempat: Kodim, X PGRI dan Puri. Dan beberapa di antara atlet Bulukumba yang mendapat tiket TC di Zipur dan Lifiyura di Makassar karena dianggap telah berprestasi pun turut menambah porsi latihan dengan sekali dalam 2 minggu bergabung ke Makassar. Ini untuk menambah kekayaan dari perbedaan variasi model latihan di tiap Dojo (tempat latihan).  Terlebih lagi, ada kesempatan bagi atlet besilaturahmi dengan atlet dari berbagai penjuru daerah, atlet andalan Sel-Sel dan mengenal para pelatih dari MSH (Majelis Sabuk Hitam) Sul-Sel yang matang pengalaman dan prestasi.

    Sedangkan dalam hal mengatasi masalah atlet, hal yang paling sulit yang kita hadapi adalah persoalan mental. Banyak para atlet yang telah mendapatkan kemajuan berarti selama TC dan diprediksikan meraih emas masih gugup berada di atas tatami (matras pertandingan). Inilah adalah salah satu penyebab yang menurunkan jumlah perolehan medali emas Bulukumba. Namun kendala ini kini dapat kita tangani. Peneknan pada kepercayaan diri saat latihan semakin ditingkatkan dan memberi ruang yang lebih besar pada para atlet yang berbakat tersebut untuk mengikuti berbabagai macam kejuaraan di masa akan datang.

    Potensi ke depan karete ka Bulukumba dapat kita baca dari dominasi juara adalah pelajar anak anak dan remaja. Ini berarti mereka punya waktu untuk berproses lebih panjang. Dengan pelatihan yang tepat, kita memungkinkan mendesain mereka untuk menjadi atlet nasional dan internasional. Intinya don’t stop training hard (jangan pernah berhenti berlatih dengan giat).

    Dari 30 atlet karate ka INKAI Kodim Bulukumba yang dikirim, 26 kategori yang berhasil diraih juara; 7 emas, 9 perak dan 7 perunggu. Berikut ini daftarnya:

    Emas

    1. Kata Perorangan Usia Dini : A. Aditya Rifqi
    2. Kata Cadet Perorangan Putra : Muh. Farhan Syahrir
    3. Kata Under 21 Putri : Arraya Aulia
    4. Kata Beregu Senior Putra : Prayudha Azzikra Asdar, Muh. Farhan Syahrir dan Abi Perisay Putra
    5. Kumite Putri : Arraya Aulia
    6. Kata Beregu Putri : Arraya Aulia, Rahmi Sulistiyah dan Andi Khofifah
    7. Kumite Putri : Siti Nurfatihah Azzahrini

    Perak

    1. Kata Pra Usia Dini : Ahmad Altasim Pratama
    2. Kata Perorangan Pra Pemula     : Andi Parawansyah
    3. Kata Cadet Putri :  Andi Khofifah
    4. Kata Perorangan Junior Putra : Muh. Raihan Atallah B.
    5. Kata Beregu Putri : Ashila Qurrata Syifa, Nabila Alamanda dan Andi Bunga Nur Azizah
    6. Kata Perorangan Putra Under 21: Tri Rezki Adiakbar Rauf
    7. Kumite Usia Dini Putra : Daffa Ibnu Ramadhan
    8. Kumite Putra + 30 Kg : Muhammad Al Fatih
    9. Kumite Perorangan Cadet – 57 Kg: Muh. Farhan Syahrir

    Perunggu                                   

    1. Kata Perorangan Putra Usia Dini : Prayudha Azzikra Asdar
    2. Kata Cadet Perorangan Putri : Rahmi Sulistiyah
    3. Kata Junior Perorangan Putra :  Abi Perisay Putra
    4. Kumite Usia Dini : A. Aditya Rifqi
    5. Kumite Pra Pemula Putra : Zahri Ahmad Tamzil
    6. Kumite Pemula Putri + 40 Kg : Nabila Alamanda
    7. Kata Pemula Peorangan Putri : Ashila Qurrata Syifa

    Sedangkan yang meraih juara umum 1 adalah Julu Siri dari Maros: 17 emas, 8 perak dan 5 perunggu. Juara umum 2 adalah Zipur dari Makassar: 12 emas, 5 Perak, 5 perunggu. Dan juara umum 4 dari Gowa: 6 emas, 10 perak dan 3 perunggu.

    Last but not the least, terima kasih banyak kepada dukungan seluruh orang tua atlet dan para pelatih yang selalu mensupport dalam segala hal dan mendampingi anak-anaknya hingga pertandingan selesai. Tak terkira waktu dan biaya yang Anda keluarkan untuk meningkatkan prestasi anak anak sehingga nama Bulukumba harum di atas panggung karate Sul-Sel pada khususnya dan cabang olah raga pada umumnya. Di awal 2022 ini, karate mengukir diri penyumbang peraih medali terbesar di Bulukumba. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi cabang olah raga lainnya.

    Zulkarnain Patwa
    * Karate Ka INKAI Kodim 1411/Bulukumba
    * Direktur Rumah Belajar Bersama

  • Karate Ka Kodim  1411/Bulukumba Raih 11 Medali di Kejuaraan INKAI Sul Sel Bar

    Karate Ka Kodim 1411/Bulukumba Raih 11 Medali di Kejuaraan INKAI Sul Sel Bar

    Bulukumba, RBB (31/8)—Kejuaraan Antar Do Jo pada 28 dan 29 Agusutus 2021 di Gor Sapta Marga Kostrad Asmil Brigid Para Raider 3 tingkat Sulawesi Selatan dan Barat disambut hangat oleh para atlet karate ka (ka: ahli). Dari ratusan atlet yang hadir yang tersebar di berbagai macam Do Jo, terdapat 33 orang dari  INKAI (Institut Karate Do Indonesia) Kodim 1411/Bulukumba berperan serta untuk bertanding pada Kumite dan Kata.  Ini tambah semarak karena banyaknya orang tua para atlet juga turut hadir untuk menyaksikan anak-anaknya bertanding.

    Melalui proses perjuangan yang panjang, pada akhirnya atlet Bulukumba sanggup menunjukkan keahliannya dengan menyumbangkan 3 emas, 1 perak dan 7 perunggu. Berikut nama nama atlet yang meraih prestasi:

    1. Juara 1 Kata Beregu Putra : Tri Reski Adi Akbar, Muh. Raihan Athallah B. dan Muhammad Ariel Qushai
    2. Juara 1 Kata Beregu Putri: Arraya Aulia, Rahmi Sulistia dan Andi Belele Batari
    3. Juara 1 Kata Perorangan Putri (Cadet): Arraya Aulia
    4. Juara 2 Kata Perorangan Putra (Cadet): Muh. Farhan Syahrir
    5. Juara 3 Kata Perorangan Putri Pra Pemula : Nabila Alamanda
    6. Juara 3 Kumite Usia 6 – 7 Tahun (Pra Usia Dini): Muh. Alfatih S. Dase
    7. Juara 3 Kategori Kumite Usia 14 – 15 Tahun (Cadet):  Arraya Aulia
    8. Juara 3 Kata Perorangan Putra Pra Pemula : Prayuda Azzikra Asdar
    9. Juara 3 Kata Perorangan Putra Pemula : Abi Perisay Putra
    10. Juara 3 Kata Perorangan Putra (Cadet): Muhammad Ariel Qushai
    11. Juara 3 Kata Perorangan Putra (Yunior) : Muh. Raihan Athallah B.

    Keberhasilan ini berkat usaha yang sangat panjang disertai dari dukungan internal dan eksternal. Letkol Arm Joko Triyanto, S.Pd—Dandim Kodim 1411/Bulukumba yang juga pembina INKAI Ranting Kodim 1411/Bulukumba— mendukung secara penuh kemajuan dan prestasi karate ka Bulukumba dengan memfasilitasi sarana dan prasarana latihan, khususnya Aula tempat latihan dan berbagai kebutuhan latihan lainnya. Bisa dibayangkan, prestasi akan sulit muncul jika tanpa latihan selama pandemi. Untunglah, latihan di Kodim dapat terus berjalan lancar dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

    Selain itu, terdapat 3 orang pelatih yaitu Senpai Sarifuddin, Senpai Ammar dan Senpai Rauf mendesain khusus agar terdapat latihan ekstra buat para atlet siap tanding. Pada tahapan ini, mental tidak kenal menyerah dan mental juara ditanamkan dengan baik.

    Hal yang menarik lainnya, para pelatih memberi kesempatan anggota karate pemula untuk ikut kejuaraan. Senpai Sarif mengatakan, “Untuk pemula, tidak perlu pikir juara. Yang penting kenal matras sehingga pada kejuaraan berikutnya mereka tidak tegang lagi bertanding dan lebih siap untuk meraih juara.” Kebijakan tersebut langsung disambut meriah. Terbukti, lebih 20 orang peserta pemula yang masih anak anak kecil bergabung dan diantar langsung oleh orang tuanya. Para orang tua yang memiliki mobil inilah yang membantu semua atlet untuk berangkat hingga sampai tujuan.

    Saat berada di ‘arena’ tatami (Baca: matras arena tanding. “Tatami” berasal dari bahasa jepang yang berarti tikar yang dibuat dari jerami dan empuk). Penampilan atlet Bulukumba memukau dan menyita perhatian. Hal ini dijelaskan oleh Fatma mewakili orang tua, ibu dari Nabila Alamanda yang meraih medali perunggu, mengatakan, “Tim Kata Bulukumba mempertontonkan gerakan yang paling indah karena  memadukan antara seni dan power (kekuatan).  Sangat nampak keindahan gerakannya apalagi saat perpindahan gerakan satu ke gerakan yang lainnya. Gerakan tangan, gerakan pinggul dan gerakan kakinya sangat berseni sehingga menarik untuk disaksikan. Adapun tim lain, gerakannya didominasi dengan power.

    Sementara itu, Muhammad Zabir Ikbal, Ketua INKAI Bulukumba, setelah menyampaikan kebanggaannya dan ucapan selamat kepada para atlet yang telah mengangkat nama baik Bulukumba. Iqbal kemudian melayangkan kritik pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba terutama dalam perhatian pemerintah pada para atlet. “Saya kecewa dengan Pemkab Bulukumba  karena kurangnya perhatian terhadap atlet. Sampai sekarang ucapan selamat saja dari pemerintah belum ada.”, katanya. Ia melanjutkan, “INKAI pun dipersulit ketika membutuhkan kendaraan milik Dinas Perhubungan”, terangnya. “Begitu banyak anggaran yang menghabiskan dana program yang tidak tepat sasaran yang akhirnya dana habis tidak tepat sasaran” jelasnya. “Para atlet itu semestinya punya biaya pembinaan agar lebih semangat mempertinggi prestasinya”, tutupnya.

    Dibalik semua itu, atlet karate Bulukumba tetap fokus, kembali bekerja lebih giat dengan terus mengintensifkan latihan. Melihat bakat atlet pemula banyak berminat di Kumite, latihan atlet khusus kumite juga akan dibuat dengan jadwal latihan yang lebih padat sebagai persiapan menghadapi beberapa kejuaraan agar semakin banyak lagi medali yang bisa diraih para karate ka Bulukumba. Osss!

    Zulkarnain Patwa

  • Punya Ide Kreatif Wisata Bulukumba? Program Lintas Negara

    Punya Ide Kreatif Wisata Bulukumba? Program Lintas Negara

    Andi Junila Aulia

    “Mempersiapkan Masyarakat Basis Pariwisata di Kawasan Pesisir Kabupaten Bulukumba untuk Mengembalikan Sektor Wisata yang Lebih Regeneratif”

    Perkenalkan saya Junila, Putri Daerah dari Kabupaten Bulukumba. Sejak lahir sampai SMA tinggal dan berproses di kota Butta Panrita Lopi ini. Saya merupakan lulusan Sarjana Pertanian di Universitas Hasanuddin, Makasssar.

    Saya berhasil mendapatkan kesempatan beasiswa untuk belajar ke Amerika Serikat melalui program YSEALI Academic Fellowship Program 2020 dalam bidang Environmental Issues and Natural Resources Management. Program ini merupakan inisiasi dari Barrack Obama untuk pemuda-pemudi se-Asia Tenggara agar memperoleh pengalaman belajar dengan para ahli di Amerika Serikat.

    Pada pertengahan tahun 2020, saya memperoleh kesempatan untuk bekerja di salah satu NGO Jepang yang berlokasi di Ubud, Bali. Earth Company, merupakan NGO yang berfokus pada isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Earth Company memiliki satu inisiatif dalam bidang pariwisata yang berkelanjutan dengan mendirikan sebuah eco-villa bernama Mana Earthly Paradise. Melalui beberapa pengalaman tadi, ini mengantarkan saya untuk menginisiasi sebuah program lingkungan yang fokusannya kepariwisata dan masyarakat desa wisata di kota kelahiran yaitu Kabupaten Bulukumba.

    Sosialisasi dalam bahasa Inggris terhadap orang orang yang berminat pada pengembangan pariwisata di Bulukumba di komunitas English Practice Club pada Rabu, 11 Agustus 2021.
    Sumber foto: Rumah Belajar Bersama

    Re-tour Academy atau Regenerative Tourism Academi adalah sebuah program yang dirancang untuk membantu pemuda pemudi di lokal dalam membangun kembali sektor pariwisata di desa melalui konsep pariwisata yang regeneratif. Program ini dibentuk oleh tim Panrita dari Sulawesi Selatan yang berhasil mendapatkan pendanaan dari YSEALI Small Grant Competition 2021 yang diselenggarakan oleh East West Center Hawai’i bekerja sama dengan The Maureen and Mike Mansfield Center University of Montana, Missoula, Amerika Serikat.

    Ide program
    Ini berangkat dari kepedulian terhadap masalah lingkungan dalam kawasan pariwisata khususnya pesisir Kabupaten Bulukumba. Berdasarkan pengalaman pribadi, cukup banyak tempat wisata yang rusak akibat ulah warga dan wisatawan yang tidak bertanggungjawab. Selain itu, tidak hanya wilayah pesisir yang banyak tercemar sampah dari para wisatawan dan penduduk setempat, tetapi juga sampah yang terbawa arus.

    Untuk mengkonfirmasi hipotesis tersebut, saya dan tim memutuskan untuk mengadakan diskusi terbuka dengan beberapa komunitas berbasis pariwisata, para pakar dan aktivis di bidang pariwisata, jugadari pemerintahan.

    Setelah melakukan riset, kami akhirnya bisa mengambil kesimpulan dan fakta bahwa apa yang mereka alami sebelumnya juga dirasakan secara luas oleh semua pihak. Selain itu, tim juga menemukan banyak komunitas berbasi pariwisata yang ternyata bergelut dalam menjaga dan mengelola situs untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan. Belum lagi, pandemic juga berdampak pada pendapatan masyarakat yang menjadikannya semakin tidak stabil dan tidak tahu bagaimana cara untuk pulih. Melihat isu-isu yang melingkupi komunitas berbasis pariwisata di Bulukumba ini, kami sebagai tim termotivasi untuk mendorong pemuda setempat dalam membuat perubahan di komunitas mereka dengan membuat program Re-Tour Academy.

    Program ini memiliki dua agenda utama. Yang pertama adalah Innovation Challenge Day dimana 5 tim terpilih akan mengikuti proses pelatihan melalui workshop dengan para ahli dalam bidang pariwisata, mengembangkan ide-ide yang mereka usulkan, dan melakukan presentasi di hari terakhir. Hanya 3 tim yang akan didanai dan dipilih untuk lolos ke tahap selanjutnya yaitu Program Akselerator. Dalam program lanjutan ini, 3 tim akan memiliki waktu 3 bulan untuk mengimplementasikan proyek mereka dengan pendampingan dari para mentor. Di akhir program, 3 tim ini akan diberikan kesempatan untukmempresentasikan hasil proyek mereka kepada calon sponsor dan mitra di masa mendatang. Pendaftaran program ini akan dibuka dari tanggal 17 sampai tanggal 24 Agustus 2021 dengan mengambil tema besar, “Mempersiapkan Masyarakat Basis Pariwisata di Kawasan Pesisir Kabupaten Bulukumba untuk Mengembalikan Sektor Wisata yang Lebih Regeneratif”. Berikut beberapa pilihan sub tema dalam program ini:

    • Pendidikan
    • EkonomiKreatif
    • PemberdayaanMasyarakat

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan cek ke media sosial kami di IG (@retour_academy) dan halaman FB (retouracademy). Program ini diharapkan dapat mengatasi masalah lingkungan dan pariwisatadi Kabupaten Bulukumba dan juga untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya poin nomor 8 (Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan 13 (Aksi Iklim).

    Semoga inisiatif ini mampu memicu pemuda-pemu di Bulukumba untuk lebih peka terhadap permasalahan sekitar serta lebih berani berinovasi untuk pengembangan daerah. Seperti kata Bung Hatta, “Indonesia tidak akan nyala terang hanya karena obor di ibu kota, justru karena lilin-lilin kecil yang tersebar di seluruh desa”.

  • Re-Tour Academy

    Re-Tour Academy

    Preparing Community-based Tourism in the Coastal Area of Bulukumba to Build Back Tourism in Regenerative Ways

    By Andi Junila Aulia

    Re-tour Academy or Regenerative Tourism Academy is a program that aims to help the youth rebuild their tourism-based community in Bulukumba through a regenerative concept of tourism. This program is established by Team PANRITA from South Sulawesi, Indonesia who successfully secured funds from the YSEALI Small Grant Competition 2021 held by East West Center Hawai’I collaborated with The Maureen and Mike Mansfield Center University of Montana, Missoula, USA.

    The idea of the program itself was first designed out of the team’s own concern for the unsettling tourism in some coastal areas in Bulukumba. Based on their personal experiences, there are quite a number of damaged tourism sites that come as a result of the irresponsible activities of both the locals and the tourists. Also, many coastal areas are polluted with waste, not only from the ones left by the locals and the tourists but also waste brought by the currents. To confirm their hypothesis, the team decided to hold an open discussion with some tourism-based communities as well as expertise and activists in the tourism field.

    At the end of the forum, the team was finally able to draw a conclusion and that was the fact that what they have experienced before is also broadly felt by every parties. In addition, the team also found out that many tourism-based communities turn out to be struggling in maintaining and managing sites to create sustainable tourism. Not to mention, the pandemic has also impacted their irregular income to be even more unstable and they happened to not know how to recover from this situation. Looking at these issues surrounding the tourism-based communities in Bulukumba, the team is motivated to encourage the local youth to make a change among their community by creating Re-Tour Academy program.

    This program has two main agendas. The first one is the Innovation Challenge Day where 5 selected teams will spend 5 days in training and developing their proposed ideas. Only 3 teams will be funded and selected to get to the next phase that is the Accelerator Program. In this specific step, the 3 teams will have 3 months to implement their projects while still receiving intensive training and monthly mentoring. At the end of the program, the 3 teams will be given the opportunity to present the result of their projects to the future potential sponsors and partners. The application will be opened on 17th – 24th August 2021. It will take a big theme, “Preparing Community-based Tourism in the Coastal Area of Bulukumba to Build Back Tourism in Regenerative Ways” with the following sub theme:

    • Creative Economy
    • Educational Programs
    • Social Experiences

    For more information, please kindly check to our social media on IG (@retour_academy) and FB page (retouracademy).

    The program is expected to address the environmental and tourism issues among the tourism sites in Bulukumba and also to support the Sustainable Development Goals (SDGs) particularly SDG point number 8 (Decent Work and Economic Growth), 11 (Sustainable Cities and Communities), 12 (Responsible Consumption and Production), and 13 (Climate Action).