Nama saya Nuraila Islamiyah yang biasa dipanggil Lalla. Saya adalah seorang pelajar kelas 3 SMA (Sekolah Menengah Atas) 1 Bulukumba, Sulawesi-Selatan. Saya akan menceritakan pengalaman belajar di Rumah Belajar Bersama (RBB) yang menurutku sangat luar biasa. Saya sangat senang belajar di sana karena saya mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang belum pernah saya dapatkan ditempat lain sebelumnya.
Saya bertemu dengan pelajar lain yang usianya jauh di bawah saya yaitu Fadel yang masih SMP (Sekolah Menengah Pertama) kelas 1 dan Alo yang masih kelas 6 SD (Sekolah Dasar). Mereka berdua adalah belajar pertama yang saya temui ketika baru masuk di kelas malam Bahasa Inggris bersama dengan teman saya, Zelika.
Materi awal pembelajaran kami adalah reading dimana kami diharuskan untuk menamatkan buku Question and Answer karya L. G. Alexander beserta latihan soal-soal di dalamnya. Dari sana, saya akhirnya paham bahwa ternyata pelafalan Bahasa Inggris tidak sama seperti apa yang tertulis. Saya tidak tidak hanya membaca tetapi juga saya berinisiatif dengan mencoba untuk mencari tahu arti dari kisah-kisah dalam buku tersebut untuk menambah pemahaman kosa kata baru.
Pelajaran tidak berhenti sampai di situ saja. Setelah kami menamatkan buku pertama, buku kedua pun menanti yaitu buku Practice and Progress yang masih karya L. G. Alexander. Ini tentunya lebih rumit dari buku yang pertama. berkat materi reading ini, perlahan-lahan pronounciation (pengucapan) saya mulai terasah dan makin membaik dari hari demi hari. Buku ini pun berhasil saya tamatkan. Saat ini kami telah memasuki buku ketiga yaitu Developing skills, karya L. G. Alexander. Di cover buku itu tertulis “An Integrated Course. For Intermediate Students”. Artinya kurang lebih adalah sebuah rangkaian yang utuh. Untuk para pelajar tingkat menengah. Luar biasa!
Tentu saja tidak hanya sekedar membaca, saya juga mengerjakan buku Basic English Grammar karya Betty Schrampfer Azar. Seperti judulnya buku tersebut berisi dasar-dasar tata Bahasa Inggris yang sangat perlu dipahami. Saya pribadi sangat terbantu dengan buku ini. Saya yang dulunya sekedar asal nulis caption Bahasa Inggris di media sosial atau terkadang modal google translate dan tidak paham strukturnya sama sekali kini akhirnya mengerti dengan baik. ya, berkat buku ini. Tidak terasa, saya berhasil menyelesaikannya dan lanjut ke buku kedua yang berjudul Fundamentals of English Grammar karya Bety Scrampfer Azar yang saat ini masih saya sedang kerjakan.
Tidak lengkap jika membahas grammar (tata bahasa) tanpa menyinggung pemahaman total pada Tenses. Kami telah mempelajari verbal tense, nominal tense dan yang terbaru adalah passive voice menggunakan Metode 40 yang dulunya hanya saya lihat di spanduk RBB.
Menurutku, Metode 40 yang digunakan untuk mempelajari kerumitan tenses ini sangat efektif dan memudahkan pelajar yang tidak hanya menghapal tapi juga perlu benar- benar memahami dasar dasar pembentukan tenses.
Semakin jauh materi yang kami pelajari, semakin bertambah pula jumlah pelajar kelas malam di RBB. Ada Kak Ulfa, Kak ita, Kak Winie dan Kak Eman yang jauh usianya di atasku. Mereka adalah orang-orang yang berbagi kesulitan bersama dalam menyederhanakan Bahasa Inggris.
Untuk menguji pemahaman kami, tak tanggung -tanggung Mr. Zulkarnain Patwa (Baca; Mr. Nain), pengajar kami, mendatangkan temannya yang merupakan Ex pengajar SMART International Language Collage, dan pendiri Bamboo Academy di Blitar Jawa Timur. Namanya Miss Tina atau Agustina Dewi untuk menguji kami secara oral (lisan) melalui via zoom/google meet. Itu adalah satu dari pengalaman yang menegangkan yang saya alami di RBB. Usaha belajar saya ternyata tidak sia-sia. Meskipun soalnya berisi jebakan nonprogressive dan certain adjective, Saya berhasil meraih angka 100 dengan tanpa membuat kesalahan. Alhamdulillah!

Selain diuji secara oral, Di RBB kami juga mendapat tes tertulis yang jumlah soalnya sangat banyak dangan waktu mengerjakan yang singkat. Ini benar -benar menguras otak. Oleh karena itu kami sering mengadakan study club untuk memperdalam pemahaman kami sekaligus latihan untuk persiapan test oral maupun ujian tertulis. Tempatnya pun disesuaikan agar kami nyaman dan tidak mudah bosan. Tempat yang sering kami jadikan markas adalah Amany Café milik temannya Kak Ita. Dan Kak Ita selalu mentraktir teman-teman. Terima kasih ya Kak.
Perjalanan belajar tidak terhenti sampai di situ. yang menjadi pengalaman paling menyenangkan selama saya di belajar di RBB ini adalah inisiatif RBB yang mempertemukan kami dengan orang -orang hebat lainnya. Kami melakukan pertemuan via online melalui zoom/google meet dengan Miss Cita Denni yang pernah menempuh pendidikan di Jerman. Kami berdiskusi tentang pendidikan, wisata dan budaya di Jerman. Ada juga Miss Nurlaeli Hidayanti yang menempuh pendidikan di Indiana University di Amerika Serikat. Kak Leli juga sekarang ini mengajar pelajar asing untuk bisa berbahasa Indonesia . Kami banyak berdiskusi dengannya tentang pendidikan, pengalaman dan tips belajar Bahasa inggris darinya.

Kedepannya, kami akan terus bertemu dengan orang -orang hebat di luar sana yang penuh inspirasi. Dan saya berharap, kami akan menjadi seperti orang -orang hebat tersebut di masa depan. Terima kasih Rumah Belajar Bersama, Mr. Nain dan teman -teman atas ilmu dan pengalamannya yang sangat berharga.
Bersambung . . .
Nuraila Islamiyah
Pelajar Rumah Belajar Bersama
Tinggalkan Balasan