Kategori: News

Berita terbaru dari Rumah Belajar Bersama

  • Rumah Belajar & Isu Lingkungan

    Rumah Belajar & Isu Lingkungan

    Isu Lingkungan Memanglah sesuatu yang harus senantiasa kita bicarakan.
    Kenapa? karena pada kenyataan keseharian kita sadar atau tidak, kita selalu membuat sampah dari setiap pemakaian kita akan sesuatu, baik itu Sampah Organik yaitu kulit buah-buahan dan lain-lain, begitu juga sampah non Organik, yang biasanya adalah pembungkus makanan, kantong plastik, botol minuman dan sebagainya.

    Mengapa Penting?
    Lingkungan kita haruslah bersih dari segala polusi, karena pada era sekarang ini, makanan instan akan selalu meninggalkan jejak pembungkus, dan itu plastik.
    Diberbagai temuan,ber macam penyakit itu muncul dan tumbuh ditengah masyarakat kita yang sebagian besar dikarenakan karena lingkungannya kurang bersih dari sampah, juga masih sangat kurang sadarnya kita akan lingkungan yang steril dari segala sesuatu yang kita konsumsi.

    Rumah Belajar Bersama hanyalah merupakan wadah belajar yang setidaknya memberikan ruang interaksi pengetahuan yang tidak hanya fokus pada bahasa Inggris, Matematika, namun isu lain juga mesti kita angkat Sebagai referensi adik-adik kita sebagai wacana dasar dalam pikiran mereka akan begitu pentingnya sadar lingkungan.

    #RumahBelajarBersama
    #IndoOcean
    #Pendidikan

  • Bhs. Inggris: Berpura-Pura menjadi Guru

    Bhs. Inggris: Berpura-Pura menjadi Guru

    Bulukumba, RBB (14/08)—Pada pembahasan buku Basic English Grammar, tiap pelajar maju menjelaskan isi yang penting pada Bab I di depan rekan-rekan kelasnya. Seseorang berpura-pura menjadi guru sementara yang lainnya seolah-olah tidak mengerti sehingga harus bertanya untuk mengetahui. Karena peserta kelas pre-intermediate ini hanya 3 orang, ada cukup banyak waktu untuk praktek secara bergiliran.

    Yang mendapat tugas paling utama adalah Fadel. Ia telah menegrti cara membagi sub-sub bagian materi dan memberikan beberapa contoh kalimat pada tiap pembahasan. Kesulitan yang ia hadapi adalah  cara menjelaskannya masih sering menghadap dan berbicara ke papan tulis, bukan rekan kelasnya. Kelebihannya, ia mampu menjawab semua pertanyaan rekan kelasnya dengan benar.

    Hanifah yang berpura-pura menjadi guru kelas.

    Adapun Hanifah dan Alodia masing-masing diberi kesempatan menerangkan materi penting yaitu pada “negatif dengan be, singlular noun and plural noun, constractions, dan be + place.”  Kelemahannya adalah terkadang tidak diperhatikan saat menjelaskan.

    Alodia yang juga berpura-pura menjadi guru. 😀

    Target yang ingin dicapai pada pembelajaran kali ini bukan lagi pada penguasaan materi tapi lebih pada cara menumbuhkan kepercayaan diri dalam menyampaikan gagasan.

    Zulkarnain Patwa
    Staf Rumah Belajar Bersama

  • Matematika dengan Cara Bermain

    Matematika dengan Cara Bermain

    Bulukumba, RBB (14/08)—Kelas Matematika di Rumah Belajar Bersama tidak sepenuhnya identik dengan hitungan.  Bila anda datang bersilaturahmi, justru suasana bermainlah yang anda sering temukan terutama kelas didikan Master Awal Fajri.

    Awal memang telah lama berjuang merubah persepsi orang terhadap Matematika. Menurutnya, bila yang dididik anak-anak, tidaklah mengapa bila guru menjadi anak-anak juga. Ia pun membuktikan pendapat yang diyakininya ini. Di sela-sela waktu keluar main, para pelajarnya memintanya untuk bermain domino. Ia pun dengan riang gembira turut terlibat. Karena nomino juga ada hitungannya, sesekali ia sisipkan cara-cara berhitung yang benar dan efektif.

    Bagaimana tanggapan Anda terhadap cara mendidik ini?

    Zulkarnain Patwa
    Staf Rumah Belajar Bersama

  • Bahasa Inggris: Melatih Kepercayaan Diri Berbicara

    Bahasa Inggris: Melatih Kepercayaan Diri Berbicara

    Bulukumba, RBB (14/08)—Kelas Bahasa Inggris kategori pre-intermediate malam ini belajar tentang bagaimana cara tampil percaya diri berbicara dalam Bhs. Indonesia dan Inggris. Mereka unjuk kebolehan secara bergantian.

    Alodia terlebih dahulu bercerita tentang “A good Book” (Sebuah buku yang Bagus) dan Hanifah kemudian menceriterakan “In a Departement Store” (Di Sebuah Toko). Penampilan mereka ini lebih baik dari sebelumnya karena telah sangat yakin terhadap penguasaan materi. Alodia mengatakan, “Saya lebih sedikit tenang dan tidak gugup karena latihan di rumah dan paham isi cerita namun mimik dan gerakan tanganku masih kurang. Baru dua sampai tiga kali saya sanggup menggerakkan tangan”, katanya jujur.

    Explaining “A good Book.”

    Hal senada dialami rekan kelasnya. Hanifah menjelaskan, “Sebelum hadir di kelas, latihan di rumah sangat membantu saya untuk mampu menyampaikan apa yang saya pikirkan. Saya butuh latihan yang banyak agak lebih mahir”, ungkapnya.

    Sebagai langkah tindak lanjut, guru kelasnya memberinya lagi PR (Pekerjaan Rumah) yang sama tapi materi yang berbeda dengan menganjurkan untuk berlatih berbicara di depan cermin di rumah masing-masing. Supaya lebih mudah, praktek latihan terlebih dahulu dalam Bhs. Indonesia. Setelah merasa lebih baik, latihannya dalam bahasa Inggris.

    Kelebihan dan kekurangan mereka akan diketahui pada pertemuan berikutnya di hari Senin, 17 Agustus 2020.

    Bersambung…

    Zulkarnain Patwa
    Staf Rumah Belajar Bersama

     

     

     

  • Kelas Matematika

    Kelas Matematika

    Pelajar matematika kelas malam ini mempelajari, Mengubah bentuk pecahan ke bentuk lain.
    Blk, 14-08-2020
  • Kelas Baca Tulis: Ahdan Sudah Mau Berlatih Membaca di Rumah

    Kelas Baca Tulis: Ahdan Sudah Mau Berlatih Membaca di Rumah

    Bulukumba, RBB (15/8)—Dewi Lestari adalah orang tua pelajar yang selalu setia duduk di Rumah Belajar selama lebih dari satu bulan terakhir ini sambil menanti anaknya bernama Ahdan selesai di kelas Baca Tulis. Ahdan tidak ingin ibunya pulang saat ia sedang belajar.

    Mengapa Ibu Dewi mau menghabiskan waktu seperti ini? Menurutnya, “Ahdan sama sekali tidak mau belajar di rumah. Nanti setelah bergabung di Rumah Belajar, ia sudah mau berlatih dan mengulangi pelajarannya di rumah. Modul Baca Tulis membantunya praktek membaca di rumah”, kata Dewi dengan senang hati.

    Ibu Dewi dan Ahdan setelah kelas belajar.

    Mengenai kemajuan belajar Ahdan, Dewi mengatakan, “Anak saya sudah bisa membaca 2 (dua) suku kata seperti “buku, batu, nasi dan lainnya. Tapi untuk lima huruf “bangku, lampu” itu belum namun itu sudah menjadi kemajuan yang baik bagi Ahdan”, terangnya. Ia terus mengikutkan anaknya di Kelas Baca karena ia yakin bahwa dalam satu atau dua bulan ke depan, Ahdan sudah lancar membaca.

    Hal lain yang menggembirakan bagi Dewi adalah keinginan kuat dari Ahdan untuk datang ke Rumah Belajar meskipun belum memasuki waktu jam belajar. “ia ingin belajar tiap hari padahal waktu belajar belajarnya 3 x seminggu”, terang Dewi.

    Bagaimana setelah Ahdan pandai Baca Tulis. Dewi menjelaskan bahwa Ahdan sendiri yang ingin lanjut di kelas Matematika. Ibu ini pun memberi dukungan penuh pada semangat belajar yang demikian.

    Zulkarnain Patwa
    Staf Rumah Belajar Bersama

  • Perkalian dan Penjumlahan Desimal

    Perkalian dan Penjumlahan Desimal

    Bulukumba, RBB (13/8)— 5 (Lima) orang didikan Master Awal Fajri malam ini membahas tentang perkalian dan Penjumlahan Desimal. 2 (Dua) orang mengerjakan modul perkalian Metode 40 dan 3 orang mengerjakan Penjumlahan Desimal yang soalnya dari buku pelajaran sekolah.

    Dengan mengerjakan modul Metode 40,  Fathimah, kelas 3 SD (Sekolah Dasar) mengatakan bahwa dirinya telah lancar perkalian 2 dan 3. Sekarang ia sedang belajar perkalian 4. Hal yang sulit baginya adalah perkalian acak namun ia merasa lancar setelah mengerjakannya. Adapun Aura kelas 2 SD telah lancar 1 sampai 6 tapi penjumlahan susah, utamanya bila ada soal meminjam. Master Awal pun memerbanyak latihan pada penjumlahan

    Sedangkan 3 (Tiga) orang anak-anak kelas 5 SD yang berlatih Penjumlahan Desimal menganggap pelajaran ini sangat mudah. Master  Awal berkata, “Walaupun ada angka puluhan, ratusan dan ribuan, cukup dengan menjelaskan cara mensejajarkan koma pada angka, mereka akan mengerti dan cepat menyelesaikan soal”, terangnya.

    Setelah kelas belajar selesai, Nisrina S.Pd., yang datang menjemput anaknya mengatakan bahwa dirinya dan anak-anaknya senang. Gurunya sangat perhatian. “Anak laki-laki saya sangat semangat belajar dan mengajak adiknya yang perempuan bergabung”, kata Nisrina. Orang tua pelajar ini sepertinya turut bergembira ada selama teror ketakutan terhadap pandemi Corona, ada lembaga seperti Rumah Belajar yang menerima anak-anak untuk belajar secara tatap muka langsung dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

    Zulkarnain Patwa
    Staf Rumah Belajar Bersama

     

  • Bahasa Inggris: Melatih Kepercayaan Diri Berbicara

    Bahasa Inggris: Melatih Kepercayaan Diri Berbicara

    Bulukumba, RBB—kedua pelajar ini telah membaca buku L. G. Alexander berjudul Question and Answer yang berisi kumpulan dialog. Mereka telah praktek bicara dan memahami isinya.

    Pada Rabu malam ini (12/8), mereka sedang berlatih untuk bisa menceriterakan ulang apa yang ia pahami. Sebagai langkah awal, mereka hanya diminta untuk mampu menjelaskan kembali isi cerita dalam Bahasa Indonesia di depan kelas. Tiap dari mereka memilih cerita pendek yang paling disukai dan paling mudah dijelaskan.

    Menurut Nain, Guru Bahasa Inggris, “Saya membaca bahwa pelajar tersebut telah banyak memahami dasar dasar Bahasa Inggris tapi masih kurang percaya diri untuk berdialog dengan orang lain, terutama orang asing. Saya berharap langkah ini bisa membantunya untuk menumbuhkan kepercayan dirinya”, terangnya.

    Menurut pelajar Hanifah bahwa ia memang jarang berbicara. Tugas ini membuatnya tidak harus diam lagi dan mendorong dirinya untuk mampu menjelaskan apa yang saya pikirkan.

    Adapun Alodia menyatakan bahwa isi cerita buku ini mudah namun ia masih tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. Jadinya, ia berbicara sendiri seolah olah menjelaskan agar nantinya mampu bercerita saat guru memintanya tampil.

    Zulkarnain Patwa
    Staf Rumah Belajar Bersama

  • Pendalaman Agenda Memperingati Hari Pariwisata Sedunia di Bulukumba

    Pendalaman Agenda Memperingati Hari Pariwisata Sedunia di Bulukumba

    RBB (11/8)—Bira terkenal dengan pariwisata pantai kini sedang berupaya merekayasa bawah laut menjadi bagian dari destinasi andalan. Dengan membawa semangat bahari, momentum yang dipakai memperkenalkan dan mengembangkan spot diving ini adalah Peringatan Hari Pariwisata Dunia pada 27 September 2020.

    Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Dinas Perikanan dan Kelautan yang hadir pada pertemuan yang bertempat di kantor Dinas Pariwisata kali ini menyatakan bahwa perlu pertimbangan yang aman yaitu bahan material yang diturunkan ke dasar laut yang nantinya sebagai spot diving harus dipastikan tidak merusak lingkungan, tidak mengganggu terumbu karang dan arus laut agar dapat dikategorikan layak.

    Menurut H. Saifuddin, anggota DPRD yang posisinya sebagai peserta selam menyatakan bahwa panitia perlu mengadakan survey mengambil gambar tentang spot dasar laut berpasir agar tidak mengganggu terumbu karang. Dan penting juga berkoordinasi dengan masyarakat lokal apakah daerah tersebut arusnya aman atau tidak karena mereka yang lebih paham tentang laut Bira.

    Semua usulan tersebut ditampung oleh panitia dan segera akan ditindaklanjuti agar segala data yang dibutuhkan lengkap.

    Pak Ubayd Mantsur dan Andi Aryono dari Dinas Pariwisata punya pemahaman bahwa untuk lebih menyemarakkan kegiatan ini, perlu edukasi transplantasi terumbu karang. Seperti kita ketahui bersama bahwa sebagian karang kita telah rusak oleh illegal fishing, bom dan lainnya. Pada puncak perayaan acara tersebut, tiap orang yang tidak bisa menyelam dapat turut bergembira karena berkesempatan mempelajari, merawat karang dan diajak snorkeling sehingga mengetahui lebih dekat tentang keindahan dan manfaat terumbu karang tersebut.

    Zulkarnain Patwa
    Anggota Panitia Hari Pariwisata Sedunia
    Anggota Pinisi Diving Club

  • Matematika: Perkalian dan Desimal

    Matematika: Perkalian dan Desimal

    RBB (11/8)—Matematika didikan Master Awal Fajri pada tiap Selasa, Kamis, Jumat pukul 19.15 – 20.45 periode ini mendidik 1 orang pelajar kelas 3 SD (sekolah Dasar) dan 3 orang pelajar kelas 5 SD. Para pelajar ini dapat merasa sangat bersahabat dengan gurunya karena belajarnya diiringi dengan suasana bermain. Gurunya pun berpikir bahwa yang dididik adalah teman bermainnya.

    Pada pengembangan ilmu, Menurut Master Awal, “Anak kelas 3 SD telah bisa melakukan penjumlahan meskipun agak lama memikirkannya. Agar mantap, saya melatihnya dengan modul Metode 40 yang berisi tentang penjumlahan berulang (Baca; perkalian).” Anak tersebut perlu membiasakan diri dengan permainan angka-angka.

    Master Awal lebih lanjut menjelaskan bahwa semua pelajar kelas 5 belajar tentang Pengurangan Pecahan. Masalah yang dihadapi adalah kesulitan menentukan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) atau menyamakan penyebut. Seperti biasanya, mereka semua masih perlu kembali menguatkan perkalian.

    Persoalan berikutnya adalah membedakan Pecahan Biasa, Pecahan Campuran dan Pecahan Desimal. Solusinya adalah memahamkan bahwa Pecahan Biasa hanya terdiri dari dan pembilang saja. Contoh ½. Adapun Pecahan Campuran memiliki bilangan bulat di depan. Contoh 2 3/5. Angka 2 adalah bilangan bulat. Sedangkan pecahan Desimal, misalnya: 1, 2. Kita pahamkan bahwa ada komanya.

    Setelah memahami hal tersebut, barulah Master Awal memberikan latihan soal untuk pendalaman. Begitulah cara Master ini belajar sambil bermain pada anak didiknya hingga senang pada Matematika

    Zulkarnain Patwa
    Staf Pengajar Rumah Belajar Bersama