Kategori: News

Berita terbaru dari Rumah Belajar Bersama

  • Panglima Kostrad Aktifkan Karate

    Panglima Kostrad Aktifkan Karate

    Pada kejuaraan Piala Panglima Kostrad di Pakkatto, Gowa, Panglima Kostrad berjalan-jalan santai bersama Ketua MSH (Majelis Sabuk Hitam) INKAI Sulawesi Selatan dan Penulis sebagai Humas INKAI Sulawesi Selatan menuju ruang pembukaan.

    Dalam pembicaraan tersebut, Panglima mendorong para atlet karate INKAI di Kostrad untuk lebih aktif terlibat dalam kejuaraan karate. Do Jo INKAI di Kostrad telah dibuka dan latihan super intensif akan dijalankan untuk meningkatkan prestasi.

    Zulkarnain Patwa
    * Humas INKAI Sulawesi Selatan

    Foto pada Februari 2024 di Markas Kostrad, Gowa.

  • Ketua Panutan

    Ketua Panutan

    Ketertarikan penulis kepada Ir. Abdul Djalil Razak, Ketua INKAI Sulawesi Selatan terletak pada gagasan yang sama yaitu keinginan yang kuat untuk mencetak generasi yang berprestasi. Dia adalah sosok tokoh yang benar-benar mengeluarkan seluruh energi terbaiknya untuk mencetak karate ka terbaik di Sulawesi Selatan.

    Hasilnya, di berbagai kejuaraan besar, INKAI Sulawesi sudah sangat lazim meraih juara Umum 1 (Satu). Pernah juga sih juara Umum 2 (dua) tapi itu cuma sekali kali saja.

    Apa rahasianya? Ir. Djalil selalu mengedepankan ketekunan. ‘Meskipun atlet juara 1 tapi tidak rajin latihan, juara 2 yang saya pilih’, katanya di suatu pertemuan setelah kejuaraan Intern INKAI di Kostrad Julu Siri. ‘Saya tidak pikir biaya. Yang saya pikir adalah prestasi’, lanjutnya tegas. ‘Ini yang benar’, kataku dalam hati yang juga hadir di rapat tersebut. ‘Ada harapan yang besar untuk mencetak atlet atlet terbaik dari tiap tiap do jo (tempat latihan karate. Sebut saja ranting) daerah’, pikirku sedikit lebih dalam.

    Sikap Ketua ini berefek pada lobby pakai ordal (orang dalam) tidak berlaku. Atlet yang tersebar di seluruh Do Jo INKAI Sulawesi Selatan pun jadi bersungguh sungguh latihan dan berlomba lomba berprestasi di berbagai kejuaraan untuk bisa direkrut sebagai INKAI Sulawesi Selatan. Maklum, selain bergensi, biaya kejuaraan sepenuhnya ditanggung INKAI Sulawesi Selatan. Itu semua dilakukan tanpa mencari sponsor. Singkat cerita, atlet atlet berprestasi pun lahir dan bertaburan di berbagai macam do jo INKAI di daerah.

    Setelah terpilih menjadi atlet INKAI Sulawesi Selatan, atlet tidak mengeluarkan biaya apapun. Makan, minum, menginap dan lainnya, semuanya ditanggung. Jangankan kejuaraan di daerah Sulawesi, ke Jakarta pun ditanggung termasuk pesawat pulang pergi. Karena jumlah atlet INKAI Sulawesi Selatan berprestasi tidak sedikit tidak sedikit saat ini, puluhan atlet atlet INKAI Sulawesi Selatan telah diberi kesempatan untuk ke jantungnya Indonesia semisal Kejuaraan Nasional INKAI pada 2024. Emas dan perak diraih. Betapa pun belum sempat jadi Juara Umum, setidaknya ini capaian yan lebih baik dari Kejurnas sebelumnya yang meraih perunggu pada 2022.

    Tetapi untuk kejuaraan yang diadakan di Sulawesi, INKAI Sulawesi Selatan adalah langganannya juara. Yang berkesan di sini adalah hadiah uang Juara Umum pun yang puluhan juta rupiah dibagikan kepada seluruh atlet berprestasi. Itu tidak hanya berhenti sampai di situ. Uang bonus di luar hadiah Juara Umum sering diberikan. Luar biasa, kan?

    Itulah mengapa di setiap ke Makassar untuk urusan karate, penulis selalu berupaya dapat berdialog dengan Ir. Djalil agar dapat menimba ilmu, lebih terinspirasi dan untuk menemukan gagasan kreatif yang bisa saya terapkan dalam dunia pendidikan yang saya geluti.

    Zulkarnain Patwa
    * Foto di Kostrad Pakkato Gowa pada Kejuaraan Karate Piala Panglima Kostrad. 22 Februari 2025.

  • Pak Rusli, Tokoh Pelayaran Pinisi ke Vancouver, Kanada

    Pak Rusli, Tokoh Pelayaran Pinisi ke Vancouver, Kanada

    Bersama sang legend, Pak Rusli. Ia adalah senior yang masih hidup pada pelayaran Pinisi Nusantara dari Indonesia menuju Vancouver di Kanada pada 1986. Dari pelayaran tersebut yang dinakhodai oleh Laksamana Gita, Pinisi makin dikenal di dunia internasional.

    Salah satu alasan mengapa Pak Rusli dipilih ialah karena dirinya ingin melihat ombak yang tingginya mencapai tujuh sampai delapan meter. Cerita ini dicatat oleh Pius Caro, wartawan Kompas yang juga turut berlayar dan menuliskan catatan perjalanan dalam bentuk buku.

    Saat ini, Pak Rusli aktif menerima pesanan pembuatan layar Pinisi. Pada foto, anda bisa melihat kain putih di lapangan. Itu adalah pesanan orang asing. Karena ia sudah cukup lama menekuni layar, tentulah keahliannya semakin terasah. Wajar antrian pembuatan layar selalu menanti.

    Saya sendiri sempat berlayar bersama Pak Rusli dari Tanah Beru ke Makassar dengan Pinisi Anugerah Ilahi, perahu layar tanpa mesin. Sang Nahkoda, Pak Horst Liebner sering kali mempercayakan kemudi kepada Pak Rusli ketika Pak Horst ada urusan atau perlu istirahat. Dan Pak Rusli tahu betul bagaimana cara mengarahkan perahu dengan tepat untuk menghadapi ombak dan angin kencang yang kadang arahnya sangat cepat berubah.

    Sebagai seorang senior, Pak Rusli terlihat tenang saja dan sesekali tertawa melihat anak anak muda yang sedikit gugup bila keadaan lagi bergoyang kencang dimana air laut naik sampai ke dek perahu. Ia cukup memutar mutar arah kemudi untuk kembali menyeimbangkan perahu yang diikuti oleh yang lainnya menggeser layar sesuai arahan.

    Betapa pun umur terus bertambah tinggi, Pak Rusli seolah masih muda. Jiwa muda sang pelaut masih terus menyala di dalam dadanya. Kadang saya bertanya, ‘Kalau ada pelayaran jauh ke negeri para bule, Pak Rusli masih bisa?’. Ia menjawab dengan spontan, ‘Bisa’. Tidak ada rasa khawatir pun yang terlintas terbaca dari raut wajahnya.

    Spirit yang seperti Pak Rusli inilah yang patut kita jadikan contoh. Ia sudah melewati rintangan ganasnya laut. Ia adalah pelaut ulung yang sering diterpa oleh ombak yang tinggi. Toh, tiada pelaut ulung yang lahir dari laut yang tenang, kata orang. Dan memang begitulah kenyataannya. Dan Pak Rusli telah melewati semua itu. Karenanya, kita yang muda mudi ini sangat perlu banyak belajar darinya.

    Zulkarnain Patwa
    * Foto di Desa Darubia dekat Desa Bira pada 25 Februari 2025.

  • Berprestasi di Olahraga dan Pendidikan

    Berprestasi di Olahraga dan Pendidikan

    Faika Qinara Putri Ridwan adalah contoh anak yang tidak hanya punya banyak prestasi di karate tetapi juga punya perhatian yang tinggi dalam dunia pendidikan. Hobinya membaca buku berbahasa Inggris berkembang dengan sangat baik dibuktikan dengan menamatkan buku berbahasa Inggris. Tidak hanya berhenti sampai di situ, ia juga mampu menjawab soal soal cerita sebagaimana yang ia lakukan pada foto ini.

    Hubungan antara olahraga dan pendidikan ini mampu terjalin dengan baik dalam diri Faika karena orang tuanya sadar bahwa prestasi itu sangat baik menunjang masa depan anak. Dan bila ingin lebih punya keyakinan yang kuat, pendidikan yang berkwalitas mestilah melekat dalam diri anak. Maka tidak mengherankan, jadwal Faika cukup padat: mengaji, karate dan Bahasa Inggris. Awalnya terlihat melelahkan namun karena telah terbiasa dan menikmati, semuanya dapat berjalan lancar.

    Faika sudah masuk lesson 22 dari 48 lesson yang mesti diselesaikan. Karena ia punya niat menjawab soal soal, ia saat ini satu satunya menjadi anak kelas 2 SD yang mampu menjawab cerita cerita bacaan hingga tuntas. Ini membuktikan bahwa pelajaran yang agak tinggi pun mampu dimengerti oleh anak berumur delapan tahun. Dan bila ia berhasil meluluskan diri pada buku kedua ini, kemustahilan pun terbongkar karena terbukti mampu menyelesaikan buku setuntas-tuntasnya.

    Zulkarnain Patwa
    *
    Tulisan ini pertama kali terbit pada 29 Mei 2025

  • Kamus Pinisi

    Kamus Pinisi

    Pak Rusli adalah orang yang turut punya peranan besar hingga Pinisi dikenal lebih luas dengan keterlibatannya pada pelayaran Pinisi 11.000 mil laut dinakhodai Kapten Gita Ardjakusuma ke Vancouver, Kanada pada 1986. Wajahnya masih terlihat segar bugar, tetap aktif dalam pembuatan layar Pinisi dan sesekali aktif berlayar dengan angin di Pinisi Perla Anugerah Ilahi.

    Kehadiran Prof. Antonia Soriente sebagai seorang dosen senior di Universitas Orientale di Neplas, Italia yang saat ini konsentrasi menulis kamus Bahasa Konjo terkhusus pada segala macam penyebutan istilah di Pinisi menjadi berharga dalam menguak kekayaan pengetahuan Pinisi. Ini adalah bagian dari penyelamatan Bahasa Konjo klasik yang hampir punah karena istilah-istilah tersebut jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh penutur orang Konjo sekali pun. Di samping itu, buku ini menembus batas karena orang orang dari berbagai macam latar belakang dapat mempelajarinya dimana mereka berada.

    Dalam beberapa pelatihan pelayaran Pinisi, orang luar yang ikut pelatihan cenderung kelimpungan mengenal kosa kata tersebut. Betapa tidak, ketika kita berada di tengah laut, Pak Horst Liebner, sang kapten di Pinisi Perla Anugerah Ilahi, tidak pernah memerintahkan pergeseran layar dalam Bahasa Inggris, Jerman atau Indonesia. Semua kembali ke asalnya, bahasa Konjo. Kalau para crew tidak mengerti, pastilah pening kepala untuk bertindak. Ini bukan karena tidak mau bekerja tapi tidak tahu mau berbuat apa.

    Beruntung, ibu Antonia telah beberapa kali mengadakan kunjungan ke Tanah Beru di Kab. Bulukumba Sulawesi Selatan untuk menghimpun data terpenting guna menuntaskan kamus Konjo tersebut dan Pak Rusli adalah salah satu rujukan penting yang ia temui. Pak Rusli pun selalu menyambut dengan hangat karena kehidupannya memang erat kaitannya dengan Pinisi, tidak kehabisan bahan menerangkan tentang tali temali, layar yang merupakan pekerjaannya membuat dan memasang dan dan segala hal istilah Pinisi. Betapapun ia kini lebih sering bertemu dengan Pinisi bermesin, ia tidak lupa tentang Pinisi klasik karena dirinya masih bagian dari crew Pinisi Perla Anugerah Ilahi, satu satunya perahu layar Pinisi tanpa mesin. Wajar bila otaknya masih segar menjelaskan.

    Kita berharap kamus pertama Pinisi tersebut dapat segera selesai dan dinikmati oleh generasi penerus sehingga pewarisan dan kekayaan pengetahuan yang tersembunyi di balik Pinisi itu dapat dikenal dan dicintai oleh generasi penerus kita. Dengan demikian, pelayaran ke Vancouver di Kanada yang pernah dilakukan oleh Pak Rusli dkk dapat ditindaklanjuti oleh anak muda mudi sekarang mengarungi samudra luas, negeri negeri terjauh. Siapa yang tahu tapi semoga!

    Sekian dulu. Nanti dilanjutkan lagi tulisannya karena saat ini saya ada tugas mengajar 😉

    Zulkarnain Patwa
    * Penulis Bebas

  • Karate Segala Tingkatan

    Karate Segala Tingkatan

    Karate untuk segala tingkatan umur dimana tingkat kesederhanaan dan kerumitan latihan disesuaikan dengan kebutuhan peserta karate.

    Hari : Tiap Senin dan Kamis.
    Jam : 15.30 – 17.30 Wita.
    Tempat : Aula Pongdam XIV Hasanuddin, Jln. Mongisidi No. 19 A, Maricaya Baru, Kec. Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

    Pelatih :
    * Letda Cpm Ahmad Radjab
    * Sensei Achmad Sairodji (Sabuk Hitam / DAN V)

    Biaya
    * Pendaftaran Rp. 50.000,- Lima Puluh Ribu)
    * Bulanan Rp. 50.000,- Lima Puluh Ribu)

    Contact Person
    0851 – 3799 – 5867
    0852 – 5538 – 8885

    Note:
    Perguruan karate ini bernama INKAI (Institut Karate Do Indonesia). Para atlet INKAI Sulawesi Selatan paling sering Juara Umum pada berbagai kejuaraan lokal dan nasional di Sulawesi Selatan dalam beberapa tahun terakhir hingga saat ini.

    Terima kasih.
     

     

  • Love to Study

    Love to Study

    We love what we teach and our students love to study.

    Picture at Baca Tulis dan Hitung Class.
    August 18, 2025.

  • Fahmi: Dari Diskdukcapil hingga Beasiswa Belajar

    Fahmi: Dari Diskdukcapil hingga Beasiswa Belajar

    Masih ingat dengan bocah penjual jalangkote keliling yg tidak memiliki kartu keluarga dan akte kelahiran di usianya yang sudah 11 tahun?

    Namanya Fahmi. Beberapa minggu lalu ia sempat mencuri perhatian karena tak memiliki identitas, tidak sekolah serta tidak tahu Baca Tulis di usianya yang harusnya sudah mengikuti pelajaran di sekolah dasar.

    Setelah melalui proses yang lumayan menyita waktu dan tenaga, akhirnya Fahmi bisa memiliki Kartu keluarga dan akte kelahiran yang artinya Fahmi sudah bisa sekolah.

    Tapi karena usianya sudah sebelas tahun, akhirnya Fahmi hanya bisa diikutkan kejar paket A.

    Fahmi tak berkecil hati. Baginya ia bisa merasakan proses belajar dimanapun berada sudah merupakan kebahagiaan dan anugerah yang tak ternilai. 🥰

    Saat ini Fahmi sudah bisa menulis dan tulisannya sangat rapi dan jelas seperti tulisan anak-anak pada umumnya walaupun membaca masih proses mengenai huruf dan mengeja tapi dia mampu menunjukkan bahwa dia bisa sebagaimana anak anak pada umumnya.

    Fahmi belajar membaca dan menulis di Rumah Belajar Bersama.

    Kemampuan membaca dan menulis tersebut berasal Beasiswa dari Rumah Belajar Bersama benar benar Fahmi manfaatkan untuk belajar bersungguh sungguh dan telaten dengan rajin datang belajar. Bahkan, ia sering datang lebih cepat, jauh sebelum kelas belajar mulai.

    Tidak ada yg tidak bisa jika kita memiliki tekad dan kemauan, nak. Semangat terus belajarnya nak, nal. Tunjukkan pada semua bahwa kamu mampu bersaing dengan anak-anak yang lebih dulu mengenai dunia pendidikan 🥰💪💪

    Capaian Fahmi yang berhasil menulis dengan rapi dan teratur kurang dari satu bulan.

    Terima kasih sy ucapkan kepada:

    Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) Bulukumba yang selalu memberikan pelayanan terbaiknya saat menerbitkan kartu keluarga dan akte kelahiran Fahmi.

    Dan terspesial kepada semua tenaga pengajar di Rumah Belajar Bersama terima kasih untuk kepedulian dan Bea siswa yang di berikan kepada Fahmi. Ia belum satu bulan Fahmi ikut belajar tapi karena berkat dedikasi yang tinggi dan ketelatenan para pengajar, Fahmi kini bisa Baca Tulis. 🙏🙏

    Jika di luar sana masih ada anak anak yang nasibnya sama seperti Fahmi dan memiliki keinginan untuk sekolah dan mendapatkan beasiswa dari Rumah belajar bersama bisa kontak saya, Ceny Kasim🙏

    # Jika bukan kita,siapa lagi yg mau peduli dengan mereka generasi penerus bangsa

    Ceny Kasim
    * Relawan Kemanusiaan

  • Kids Reading Book

    Kids Reading Book

    Reading brings your future to your own hand.

    We have been working without stopping to teach young generations to love reading books at least the books they like to read.

  • Juara 1 Karate Virtual Indonesia

    Juara 1 Karate Virtual Indonesia

    Prayudha Azzikra Asdar, Juara 1 se-Indonesia pada lomba Kata (jurus) pada karate kategori umur 10 – 11 tahun pada Mei 2021 yang diadakan oleh INKAI (Institut Karate Do Indonesia) secara virtual karena alasan menghindari penyebaran virus Corona Yuda adalah atlet karate dari Kodim 1411/Bulukumba yang juga merupakan pelajar dari SD 24 Salemba, Bulukumba.

    Sebagai wujud penghormatan pada prestasinya, Rumah Belajar Bersama (RBB) memberikan beasiswa belajar Matematika dan kelas tambahan untuk percepatan pencerdasan pada Bahasa Inggris. Hal ini kami maksudkan agar kecerdasan akademiknya dapat tetap terjaga terus berkembang dengan baik dan pesat.

    Bagi rekan rekan yang juga punya prestasi minimal tingkat provinsi, mohon kesediaanya berkenan mengabarkan pada Rumah Belajar agar kami dapat turut berperan serta mendukung kemajuan pendidikan pada orang-orang yang berprestasi.

    Note:
    Foto diambil di halaman Rumah Belajar pada Senin, 23 Agustus 2021. Pakaian karate Yuda kenakan sesaat setelah belajar dan langsung bersiap siap berangkat latihan intensif bersama rekan rekan atlet karate Bulukumba.

    Tulisan ini pertama kali terbit di Facebook pada 24 Agustus 2021

    Zulkarnain Patwa
    Humas INKAI Bulukumba