RBB (11/8)—Bira terkenal dengan pariwisata pantai kini sedang berupaya merekayasa bawah laut menjadi bagian dari destinasi andalan. Dengan membawa semangat bahari, momentum yang dipakai memperkenalkan dan mengembangkan spot diving ini adalah Peringatan Hari Pariwisata Dunia pada 27 September 2020.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Dinas Perikanan dan Kelautan yang hadir pada pertemuan yang bertempat di kantor Dinas Pariwisata kali ini menyatakan bahwa perlu pertimbangan yang aman yaitu bahan material yang diturunkan ke dasar laut yang nantinya sebagai spot diving harus dipastikan tidak merusak lingkungan, tidak mengganggu terumbu karang dan arus laut agar dapat dikategorikan layak.
Menurut H. Saifuddin, anggota DPRD yang posisinya sebagai peserta selam menyatakan bahwa panitia perlu mengadakan survey mengambil gambar tentang spot dasar laut berpasir agar tidak mengganggu terumbu karang. Dan penting juga berkoordinasi dengan masyarakat lokal apakah daerah tersebut arusnya aman atau tidak karena mereka yang lebih paham tentang laut Bira.
Semua usulan tersebut ditampung oleh panitia dan segera akan ditindaklanjuti agar segala data yang dibutuhkan lengkap.
Pak Ubayd Mantsur dan Andi Aryono dari Dinas Pariwisata punya pemahaman bahwa untuk lebih menyemarakkan kegiatan ini, perlu edukasi transplantasi terumbu karang. Seperti kita ketahui bersama bahwa sebagian karang kita telah rusak oleh illegal fishing, bom dan lainnya. Pada puncak perayaan acara tersebut, tiap orang yang tidak bisa menyelam dapat turut bergembira karena berkesempatan mempelajari, merawat karang dan diajak snorkeling sehingga mengetahui lebih dekat tentang keindahan dan manfaat terumbu karang tersebut.
Zulkarnain Patwa
Anggota Panitia Hari Pariwisata Sedunia
Anggota Pinisi Diving Club