Salman Al Farisi pada Perang Khandaq

41 views

Sensei Ir. Abdul Djalil Razak, Ketua INKAI Sulawesi Selatan ziarah ke makam Salman Al Farisi di Irak. Seperti apa sosok Salman hingga menarik perhatian untuk diziarahi?

Salman melakukan perjalanan jauh dari Persia (Iran) ke Arab setelah mendengarkan kabar agama tauhid dari kenabian Muhammad SAW. Ia adalah keluarga yang terpandang dengan kehidupan yang nyaman. Peralihan menjadi pengembara religius membuatnya mengalami derita yang panjang baik dari kesulitan ekonomi hingga pemukulan fisik sampai niatnya terpenuhi, bertemu dengan Baginda Nabi.

Jasa Salman yang paling kesohor adalah perang Khandaq. Gagasannya berupa penggalian parit untuk menghalau pasukan Arab yang ahli berkuda diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan parit, pasukan berkuda itu tidak akan berfungsi efektif. Sangat sulit melewati parit keadaan tidak cedera.

Di lain pihak, Abu Sofyan pimpinan kaum Quraish berhasil mengkonsolidasikan suku suku Arab termasuk Yahudi dengan kekuatan tersebar guna memberikan serangan terakhir untuk menghancur leburkan ummat Islam berikut dengan ajarannya. Dengan jumlah pasukan yang tidak setara, mereka sangat percaya diri akan memperoleh kemenangan besar.

Setelah tiba di Madinah, barulah mereka terhenyak kaget dan jengkel. Wajar karena waktu itu strategi parit ini sebelumnya tidak dikenali di Arab tapi kecerdasan strategi perang ala Persia.

Pengepungan melelahkan pasukan Abu Sofyan terhadap Madinah tidak membuahkan hasil. Mereka tak sanggup menembus parit. Memang ada beberapa orang jagoan Quraish yang sanggup tembus tapi nasibnya sama saja, mati.

Banyak kisah heroik dalam perang Khandaq ini yang dengan sengaja tidak terjelaskan di sini. Tulisan ini sekedar pengantar yang tindak lanjutnya dapat anda telusuri di internet atau buku sejarah. Ujung yang penulis sampaikan pada perang parit ini adalah kemenangan jatuh di tangan ummat Islam.

Ziarah seperti Sensei Ir. Abdul Djalil Razak ke makam Salman memang sangat penting. Sedikitnya, dengan melihat postingan foto ini di grup INKAI Sulawesi Selatan, penulis mencoba menghimpun kembali bacaan dan kajian intelektual semasa bergelut dalam pergerakan mahasiswa dan membaginya kepada pembaca kajian lebih lanjut.

Selamat berziarah di negeri negeri terjauh, Pak Ketua bersama istri tercinta. Semoga perjalanan lancar dan kembali ke Indonesia dengan selamat.

Zulkarnain Patwa
* Humas INKAI Sulawesi Selatan

Jeneponto, 26 September 2024
Perjalanan Makassar-Bulukumba