Kesuksesan Penurunan Replika Pinisi ke Dasar Laut untuk Menyambut Hari Pariwisata Sedunia

635 views

Panitia World Tourism Day (WTD) di Bulukumba membawa miniatur Pinisi dan Cor Flat (baca: landasan perahu) yang total beratnya lebih 1 ton dengan 2 perahu kayu tradisional. Titik berangkat dari pantai Bira sekitar pukul 14.30 Wita menuju Ruku-Ruku. Perjalanan sekitar satu jam untuk tiba di lokasi (22/09).

Saat

Replika Pinisi sedang dibawa ke laut untuk ditarik dengan perahu ke Ruku Ruku
Foto drone dari Saiful–Ade Project

Untuk menjaga keseimbangan daya apung dalam perjalanan, cor plat yang beratnya sekitar lebih 850 kilo didampingi 2 ponton dan Jergen 12 jeregen. Di tengah perjalanan, sebuah tali pengikat ponton putus namun hal itu dengan sigap diatasi para divers dengan menyambung tali kembali. Dibuatlah keputusan dengan memperpanjang jarak perahu dengan Cor Flat yang awalnya 5 meter menjadi 30 meter. Sedangkan replika Pinisi yang beratnya sekitar 250 kilo diikat dengan 2 drum plastik besar dan tetap dalam keadaaan seimbang hingga tiba di lokasi dengan jarak sekitar 10 meter dari perahu.

Persiapan penurunan replika Pinisi di Ruku Ruku.
Foto drone dari Syaeful–Ade Project.

Saat prosesi penurunan dimulai, Abdul Rahman yang merupakan senior dan sekaligus intruktur divers yang memimpin para divers. Cor Flat terlebih dahulu diturunkan dengan cara melepas ponton tapi tidak melepas jeregen agar Cor Flat dapat turun secara perlahan. Divers (penyelam) tetap mengawasi Cor Flat hingga sampai ke dasar laut dengan kedalaman 13, 6 meter.

Adapun penurunan berikutnya yaitu replika Pinisi menyerap metode lift bag dengan melepas udara yang terperangkap drum secara teratur. Drum telah didesain sedemikian rupa sehingga para divers dapat mudah mengontrol pelepasan dan pemasukan udara pada drum sehingga divers dapat membawa replika tersebut tepat di area Cor Flat.

Perjuangan divers menempatkan replika Pinisi agar terpasang tepat di Cor Flat (landasan perahu) saat berada di dasar laut.
Foto dari Jihad–Skansa

Ketua panitia WTD, Imbang Perdana Sair menjelaskan bahwa para divers telah dibekali Training Camp untuk meminimalisir anggaran. Bila kita menggunakan teknologi lift bag, harganya mahal. Oleh karena itu panitia mempelajari segala hal prinsip yang ada pada lift bag. Lalu panitia memodifikasi jegeren sehingga prinsipnya sama dengan lift bag. Setelah Training Camp ini sukses, metode ini diterapkan. penyelam pun telah dibekali perfect buoyancy (mengapung saat menyelam) sehingga penyelam leluasa bergerak di dalam air dan tetap aman.

Ketika replika Pinisi terpasang dengan sempurna di Cor Flat di dasar laut pada kedalaman 13.6 meter

Sementara itu, Syamsul Jihad dan Andi Tije dkk menjelaskan bahwa yang agak sulit dikerjakan divers yaitu mengontrol Cor Flat yang turun agak cepat karena seharusnya butuh 20 jeregen untuk memperlambat kecepatan menuju dasar laut. Dan yang paling rumit adalah menggeser Cor Flat yang telah rapat di dasar laut ke tempat yang tepat dan datar. Sedangkan Replika Pinisi itu bebannya ringan, sedikit saja repotnya yaitu saat memasang Pinisi di tepat landasan.

Jihad menambahkan bahwa ini moment untuk belajar bagaimana menurunkan barang yang berat ke dalam air dengan cara yang tradisional. Ketika tidak ada alat yang canggih dan mahal, kita dapat menggunakan apa yang ada. Segala hal mungkin. Ibarat pepatah, tidak ada tali, rotan pun jadi.

Kegembiraan panitia World Tourism

Acara ini diharapkan mampu memajukan ekonomi pendapat ekonomi masyarakat khususnya di kawasan wisata dan secara umum dapat menambah APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Bulukumba karena hal ini akan meningkatkan kunjungan wisata ke Bira serta pengembangan spot diving yang berkelanjutan.

Kesuksesan ini berkat dukungan segala pihak; masyarakat setempat, Sponsorship dari berbagai kalangan, Dinas Pariwisata Bulukumba, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Daerah Bulukumba, Divers, dan semua rekan rekan relawan dan relawati yang begitu banyaknya sehingga tidak dapat disebut satu persatu.

Zulkarnain Patwa
1. A member of World Tourism Day in Bulukumba
2. Anggota Pinisi Diving Club