Nurmala Usman: Mensukseskan Pendidikan pada Anak-Anak

Bulukumba, RBB (21/8)—Nurmala Usman adalah seorang ibu yang mengikuti pesan bahwa belajar di waktu kecil bagaikan menulis di atas batu. Hal inilah yang ia tiap hari terapkan pada kedua orang anaknya yang masih di bawah 10 tahun.

Karena kebiasaannya memberi perhatian pendidikan yang tinggi di rumah, anak-anaknya sudah lancar membaca sejak kelas 1 SD (Sekolah Dasar). Kemudian, rekannya sewaktu sekolah di Pesantren Babul Khaer bernama Bu Risma yang mengajak agar anak anaknya turut bergabung di Rumah Belajar. “Karena saya tidak sembarang ikutkan anakku,  saya lebih dahulu ikuti akunnya di media sosial. Saya cek, ini bagus. Saya pun meminta izin pada suami. Suami meminta agar saya mendidik anak-anak di rumah saja tapi saya berpikir,  siapa tahu ada metode lain”, kata Nurmala.

Saat berkunjung, Nurmala melanjutkan, “Kesan pertama saya temukan di Rumah Belajar yaitu cara guru menyapa yang sangat ramah anak-anak saat bertemu guru Baca Tulis, Siti Satriana. Anakku tiba-tiba bilang bahwa dia mau belajar di sini sampai kelas 6”, katanya.

Saat mengikuti perkembangan pelajaran, Nurmala yang juga guru SMK 2 Borong Rappoa Kindang ini melanjutkan, “Di sini lebih fokus karena ada pendekatan langsung ke individu. Karena tiap kelas itu tidak boleh ramai, satu persatu dapat dididik menyelesaikan masalah sehingga anak bisa lebih bisa mandiri. Terdapat cara menghitung di save (disimpan) di kepala. Kini, anakku malah mengajar saya. Anakku biasa berkata, begini kata Bu Siti. Saya tanyakan, Nak, kalau penjumlahan puluhan dan ratusan bagaimana caranya yang naik satu itu? Anakku menjawab, Ibu, 2 disimpan di kepala, 10 di tangan. Contoh 12 – 5 = … jawabnya 10 di tangan, 2 di kepala. Kurangi 5 di tangan. Jadi sisanya 5. Lalu, sisa 5 di tangan tambah 2 di kepala, sama dengan 7”, Kata Nurmala sambil mencontohkan dengan gerakan tangan.

Lebih lanjut ia menjelaskan kemajuan belajar anaknya. Umratul Qadsa yang berumur 8 tahun sudah bisa penjumlahan ratusan. Ia sudah tahu simbol kurang dari, lebih dari dan sama banyak. Perkalian juga sudah paham. Adapun Qiran yang masih 7 tahun, belajar cara menyelesaikan penjumahan bersusun, pengurangan dari buku paket sekolah. Ia telah bisa menyelesaikan penjumlahan sederhana. Guru Siti mampu membuat cara agar soal-soal pelajaran sekolah yang dalam bentuk cerita yang masih sulit dipahami anak anak kelas 1 SD. metode jarimatikanya menarik memudahkan Qiran menyelasaikan tiap soal. Perkenalan dasar perkalian juga diberikan.

Agar anak anak bertambah rajin, “Waktu mau lebaran Idul Adha, libur, saya beritahukan ke Bu Siti agar  anak anak diberi banyak PR (Pekerjaan Rumah) supaya waktu yang kosong di rumah bisa terisi. Anak anak diajar bertanggung jawab dengan tugasnya”, terang Nurmala.

“Cara ini memicu semangat belajar anak-anak. Ketika belajar tatap muka tidak ada, ini moment bagus. Kalau sekedar belajar daring di hp, anak anak mengnga mengnga (termangu-mangu) saja. Inisiatif sangat perlu karena saya takut semangat belajar anak hilang karena terlalu banyak bermain”, ungkap Nurmala

Zulkarnain Patwa
Staf Rumah Belajar Bersama

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *