Bulukumba, RBB (16/8)—Risma Aulia Udhar menikmati kesibukannya mengikutkan anaknya, Ahmad Faqiwh Dzakwan pada kegiatan Mengaji, Baca Puisi, Ceramah, Pidato dan Matematika. Mari kita lihat kesibukan Faqiwh dan ibunya yang selalu setia menemani.
- Mengaji di TPA Baeturrahiem, Kampung Loka oleh Ust. Tawakkal, Dosen Al-Ghazali.
- Ceramah di Dai Muda Bulukumba oleh Ust. Ikhwan Bahar.
- Puisi di Sanggar Seni Eppa Sulapa, Kampus Al Ghazali.
- Puisi di Teater Kampoeng oleh Om Dashraf.
- Pidato di rumah oleh kedua orang tuanya.
- Matematika di Rumah Belajar Bersama oleh Siti Satriana.
Apakah kepadatan kegiatan ini tidak merenggut masa bermain anak? Tidak karena Faqiwh menyenanginya dan tetap punya waktu untuk bermain; baik bersama saudaranya ataupun rekan belajarnya.
Pilihan belajar yang Risma lakukan ini didahului dengan penjajakan bakat dan potensi. Menurut Risma, sejak kecil Faqiwh itu hiper aktif banyak bicara, cerewetlah. Ia manfaatkan keaktifannya itu pada pidato, ceramah dan puisi. Faqiwh yang waktu itu masih berumur 7 tahun kemudian memperoleh momentum Hari Sumpah Pemuda pada 27 Oktober 2019 untuk menunjukkan kebolehannya berpuisi di hadapan khalayak ramai. Puisinya berjudul Bulukumba karya Musfirah Arifin mendapat pujian. Tepuk tangan meriah dari para penonton. Bupati Bulukumba, Andi Sukri Sappewali berkata, “Saya bangga dengan kamu.”
Pada tahun yang sama, Faqiwh kemudian ikut lomba Ceramah tingkat SD/MI (Madrasah Ibtidaiyah) di Pesantren Babul Khaer. Menurut Risma, “Itu sebagai pembelajaran untuk pengalaman saja karena saat itu lawannya kelas 5 dan 6 SD sementara ia masih kelas 1 SD, baru lepas TK pada 2019”, katanya menyemangati.
Pada 2020 di tengah teror Covid 19, Faqiwh yang sekarang ini telah berumur 8 tahun mengikuti Lomba Baca Puisi Daring jenjang SD/MI Tingkat Nasional yang diadakan oleh Rumah Cermat di Jawa Barat. Saat ini Faqiwh terus melaju masuk dalam kategori 10 besar Se-Indonesia.
Risma juga menjelaskan bahwa kemampuan Faqiwh ini erat kaitannya dengan SD 24 Salemba Bulukumba yang sangat peduli pada pengembangan minat dan bakat anak-anak. Pada tiap Jum’at pertama di awal bulan, SD 24 mengadakan Jum’at Bersahaja. Dalam artian, tiap anak boleh menyumbang apapun untuk ditampilkan di depan siswa-siswi sekolah. Dan Faqiwh sering tampil.
Adapun mengenai literasi, sejak TK (Taman Kanak-Kanak), Faqiwh sudah bisa membaca. Karena ketertarikannya pada buku luar biasa, ibunya pun banyak menyediakan buku-buku pengetahuan umum di rumah. “Ia kurang tertarik pada cerita anak tapi ia suka mengenal tokoh tokoh dunia dan sirah nabawiyah (Kisah hidup rasul)”, kata Risma.
Sedangkan tentang cita-cita ke depan, Faqiwh masih dalam tahapan penjajakan. Ibunya pun menyampaikan bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan. “Saya tidak pernah menekankan pada anak mau jadi apa. Cukup biarkan saja kebiasaan baiknya berproses dan mengalir”, tutupnya.
Zulkarnain Patwa
Staf Rumah Belajar Bersama