Berbagi Skill Bahasa Inggris dan Jerman dengan Cita Denni

RBB, Bulukumba (26/1)—Kepedulian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan itu dapat dikembangkan berbagai macam cara. Dan khusus pada pelajaran Bahasa Inggris di Rumah Belajar Bersama (RBB), setelah para pelajarnya pada kelas malam dilatih memahami 124 perubahan tense di luar kepala, kini mereka beroleh kesempatan mengaplikasikan ilmunya dengan berdialog dalam bahasa Inggris dengan orang-orang yang dapat menginspirasinya untuk belajar lebih tekun lagi.

Adalah Cita Denni kali ini yang berkenan berdiskusi melalui google meet yang bisa ditemui di https://meet.google.com/qwy-whrr-iwk pada 27 Januari 2021, Rabu malam, tepatnya pukul 20.00 -21.00 Wita. Cita adalah seorang master alumnus Europa-Universität Viadrina di Jerman, jurusan European Studies. Pendidikan tersebut ia lanjutkan setelah menamatkan diri di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Karena dibuka ke publik, tiap orang yang ingin berbahasa Inggris dan Jerman diperkenankan untuk bergabung. Adapun pembahasannya menyangkut tentang pendidikan, wisata, budaya dan lainnya yang tujuannya agar selain menambah skill (keahlian) berbahasa asing, sharing (berbagi) wawasan dapat terjadi agar menambah keingintahuan terhadap perkembangan dunia luar, terutama di Eropa sana.

Kesediaan Cita berbagi ilmu ini karena ia memang peduli perkembangan pada kemajuan pendidikan para pelajar Indonesia. Ia pun sering melihat aktifitas pendidikan RBB dan turut menonton ujian oral (lisan) perubahan tense yang ditayangkan secara live (siaran langsung) di facebook RBB baru baru ini dimana pengujinya adalah Agustina Dewi—Pendiri Bamboo Academy di Jawa Timur dan juga ex pengajar SMART ILC, Kampung Inggris Pare, Jawa Timur. Ia sangat mengapresiasi semangat para pelajar dalam menjawab berbagai macam soal.

Setelah ujian, para pelajar yang mengetahui bahwa mereka akan praktek berbahasa asing dengan Cita segera membaca berbagai macam literatur dan menonton berbagai macam hal tentang Jerman. Di ruang kelas, mereka membahas dan membuat berbagai macam soal yang menarik untuk ia tanyakan nantinya. Beberapa diantaranya membuat pertanyaan dengan diksi (pilihan kata) yang mereka buat sendiri, ada bertanya ke translator hp dan ada pula yang bertanya ke guru kelasnya.

Hal yang mengggembirakan yang dapat kita petik adalah bahwa mereka telah mampu menjadikan bahasa sebagai alat untuk menambah pengetahuan.

Semoga kegiatan ini dapat mendorong para pelajar Indonesia untuk tertarik belajar bahasa asing. Bila perlu, kuliah ke luar negeri juga sebagaimana yang pernah dialami Cita Denni.

Zulkarnain Patwa
Staf Rumah Belajar Bersama

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *