Bulukumba, RBB (22/8)—Andi Alodia Syahda Syakira adalah pelajar kelas 6 di SD 32 Palambarae, Kec. Gantarang. Kedua orang tuanya sangat menyadari bahwa Bahasa Inggris sebagai bekal utama dalam menghadapi tuntutan perubahan zaman di masa akan datang. Untuk itulah, Alo diikutkan kelas Bahasa Inggris.
Pada saat liburan keluarga di Dego-Dego Na Bira (9/8), seorang wisatawan dari Italia berkunjung. Dengan bekal pengetahuan belajar bahasa selama 2 tahun, Alo memberanikan diri menyapa dan berkenalan dengan Mr. Marco. Pembicaraan hangat pun terjadi. Ia menanyakan berbagai hal tentang tempat wisata yang pernah Marco kunjungi di Indonesia, Eropa, dan negara-negara yang pernah dikunjunginya di dunia. Marco melayani semua pertanyaan. Dan karena Alo mengerti pembicaraan, Marco bersemangat menjelaskan satu persatu.
Bahasa Inggris layaknya telah menjadi jendala Alo untuk menambah wawasannya dalam mengenal dunia yang luas ini. Ia pun sering mengekspresikan diri dengan mengatakan, “Wah!” saat Marco menceriterakan dunia bawah laut dan hal-hal yang baru baginya. Ifha Musdalifa yang juga tahu berbahasa Inggris dan hadir di tempat tersebut mengatakan, “Itu pertanda bahwa ia mengerti apa yang bule tersebut bicarakan”. Sebagai bentuk dukungan, “Pengalaman dan praktek seperti ini perlu untuk menambah kepercayaan dirinya”, kata ibu Alo ini.
Saat Marco menanyakan siapa saja orang ramai yang berada di sekelilingnya, anak berumur 11 tahun ini dengan sigap menjelaskan semua orang tersebut adalah keluarganya. Ia menerangkan bahwa ia datang ke sini bersama ibu, ayah, 1 orang saudara laki laki, 2 orang saudara perempuan, dan 4 orang tantenya untuk kunjungan liburan. Marco pun memberikan berbagai pertanyaan yang menarik perhatian dunia anak yang membuat Alo menjawab dengan riang gembira.
Sementara itu, Nain yang juga turut mendidik Alo di Rumah Belajar Bersama mengatakan, “Kemampuan Alo ini adalah hal yang wajar karena ia teratur mengikuti kelas belajar, tekun mengerjakan latihan yang membuatnya paham Basic English. Anak ini pun telah mengerti struktur tense—sangat sedikit anak SD di Indonesia yang menguasainya—yang memudahkannya berbicara dengan benar atau tidak terbalik balik sehingga orang lain cepat mengerti. Inilah yang membantunya untuk tidak perlu menerjemahkan pembiacaraan kata per kata, betapa pun penambahan kosa kata itu penting untuk terus ditingkatkan.”
Ia menambahkan, “Dialog dengan orang asing itu menambah semangat para pelajar. Pelajar pun dapat tahu sejauh mana kemampuan dirinya dalam berbahasa Inggris. Kita pun sebagai pengajar akan lebih tahu hal-hal apa yang kurang dan lebih sehingga kita dapat mengambil langkah yang paling tepat untuk percepatan pencerdasan pelajar tersebut.”
Saat ini Alo bersama rekan rekannya di Rumah Belajar sedang giat-giatnya membaca buku cerita berbahasa Inggris. Tiap pertemuan, mereka diwajibkan tampil di depan kelas untuk mengkisahkan kembali apa yang dipahami dari bacaannya. Menurut Nain, “Kelas tersebut khusus bagi pelajar kategori pre-intermediate.”, tutupnya.
Rumah Belajar Bersama sekarang ini terdapat di 2 kabupaten. Kab. Bulukumba beralamat di Jl. Teratai No. 16, Kecamatan Ujung Bulu. Adapun yang Kab. Bantaeng beralamat di Jl. Sungai Calendu No. 5, Kelurahan Mallilingi.
Zulkarnain Patwa
Staf Rumah Belajar Bersama