Sang Peraih Medali Perak SEA GAMES Thailand

Nur Azizah Patwa, sekali lagi menorehkan prestasi yang luar biasa. Waktu kecil, dia tidak pernah memimpikan ini. Menjadi atlit berprestasi dan mempersembahkan medali pada event terbesar Asia Tenggara buat Indonesia. SEA GAMES.

Perjuangannya untuk menjadi atlit sampai ke titik ini sangatlah besar. Harus rela mengorbankan bobot tubuhnya yang berlebih agar bisa mencapai berat ideal seorang atlit.

Pelatihnya dulu katanya, sempat menawarkan kepada Pengurus olahraga Makassar untuk memperkuat tim dayungnya saat PORPROV lalu yang berlangsung di Bulukumba Sinjai. Namun ditolak. Dan saat itu yang berminat memanfaatkan tenaganya memperkuat skuad dayungnya hanya Kab. Bantaeng.

Penolakan itu memicu dan memacu semangatnya semakin berkobar untuk berlatih. Berkobar bagi api yang menyala dan siap membakar lawannya. Hingga pada PORPROV saat itu, dia mampu mengibarkan bendera Kab. Bantaeng di podium juara 1 (satu) sebanyak 2 kali. Ya, dia meraih 2 (dua) medali emas.

Berlanjut berlomba di tingkat nasional mewakili Sulawesi Selatan, pun berhasil mengangkat nama Sul Sel di podium juara. Dan oleh pelatih nasional melihat potensinya sehingga dipanggil pemusatan latihan di Bandung persiapan menghadapi SEA GAMES.

Pengorbanan terberat baginya adalah saat menerima panggilan ke tingkat nasional, dia ditinggal mamanya untuk selamanya menghadap panggilan Ilahi, Sang motivator dan inspirator terbaiknya. Almh. Nur Wahidah Bakkas Tumengkol. Padahal dia sudah berjanji ke mamanya untuk mempersembahkan prestasi dan bonus yang didapat untuk mamanya saat menjuarai tingkat nasional. Namun saat penyerahan bonus oleh Pemerintah Provinsi, mamanya sudah tidak bisa menyaksikannya. Oleh Azizah bonus yang didapatnya sebagian disedekahkan dan pahalanya diniatkan untuk mamanya. Semua sepupunya waktu itu dapat bonus juga baik yang masih sekolah maupun yg sudah bekerja. Bukan hanya sepupunya bahkan saudara kedua orangtuanya juga mendapatkan traktiran.

 

Kehilangan ibu tentu sangat menyakitkan. Apalagi di saat saat kehadirannya sangat diharapkan. Namun begitulah jalan hidupnya. Hidup ini harus terus berjalan. Dia tidak patah semangat bahkan menjadikannya bahan bakar untuk semakin ingin mempersembahkan prestasi terbaik buat ibunya sekalipun telah tiada karena dia yakin bahwa ibunya tetap menyaksikannya walaupun di alam yng berbeda.

Dibawahan pengasuhan ayahnya, Sulthan Rasyid Patwa, semangatnya kembali berkobar sehingga bertekad membuat bendera Indonesia bisa berkibar di Thailand.

Kini, dia telah meraih prestasi terbaik di level Asia Tenggara. Medali perak dipastikan menjadi miliknya. Naik podium di Thailand merupakan impian semua atlit yang bertanding di SEA GAMES. Namun tidak semua memiliki kesempatan untuk merasakannya. Hanya yang berhasil merebut posisi terbaik yang diberi apresiasi untuk menginjakkan kaki di atas podium. Dan dia sudah membuktikannya.

Selamat Nak, Nur Azizah Patwa atas torehan prestasinya. Tingkatkan lagi dan prepare untuk Asian Games yah. Insya Allah. Proses takkan pernah mengkhianati hasil.

Fatmawati Patwa

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *