Bulukumba, RBB (13/8)—Siapa yang mengerti materi tense (baca:waktu), maka ia mudah membaca tulisan berbahasa Inggris. Ini karena setiap kalimat dan klausa mengandung tense. Karena pentingnya pelajaran ini, maka tidak heran jika kampus di berbagai universitas di Indonesia masih mengajarkan materi ini pada semester awal.
Seorang anak kelas 5 SD (Sekolah Dasar) bernama Andi Alodia adalah bagian dari segelintir anak yang telah lancar tense verbal dan tense nominal* yang berhasil ia pahami melalui belajar intensif selama satu bulan. Metode yang dipakai untuk menguasainih bya adalah Medote 40—perulangan latihan soal baik secara lisan dan tulisan (minimal) sebanyak 40 kali. Pada tense verbal, ia memperoleh soal tulisan sebanyak 1.920 dan soal tense nominal sebanyak 960. Jadi ia telah mengerjakan sedikitnya 2.880 soal. Pada latihan lisan, ia memperoleh soal yang jauh lebih banyak.
Setelah melalui proses belajar panjang tersebut, ia sudah jarang lagi bertanya saat membaca dan mengerjakan buku buku berbahasa Inggris berbahasa Inggris baik dari L. G. Alexander maupun Betty Scrampfer Azar. Hal yang biasa yang ia tanyakan yaitu kosa kasa yang baru ia temui—hal yang wajar dihadapi bagi tiap orang yang belajar bahasa asing dan berbagai kalimat mengandung materi lanjutan seperti gerund, adjective clause dan lainnya.
Saat ini selain ia terus mendalami speaking (berbicara) dan grammar (tata bahasa), ia juga sedang fokus melatih diri untuk bisa tampil percaya diri di depan kelas. olehnya itu, ia selalu diberi tugas tampil di depan kelas untuk menceriterakan kisah kisah menarik yang terdapat pada buku L. G. Alexander.
*Tense verbal dan tense nominal sebenarnya tidak dikenal dalam literatur buku berbahasa Inggris namun pembedaan ini akrab di Indonesia karena dianggap mudah untuk menjelaskan tense.
Zulkarnain Patwa
Staf Rumah Belajar Bersama
Tinggalkan Balasan