Inisiatif Dinas Pariwisata Bulukumba ini yang mengadakan pelatihan Diving (menyelam) untuk kedua kalinya (2019 sebagai pelatihan dasar dan 2020 ini pelatihan sertifikasi) kepada pemuda pemudi Bulukumba adalah langkah yang maju dan kongkret khususnya dalam pengembangan kwalitas sumber daya pariwisata. Kita tahu, betapa sedikit orang lokal yang paham wisata diving ini karena selain peralatan dan biaya yang mahal, masih banyak orang yang khawatir karena merasa tidak aman. Padahal, dengan mempelajari diving, kekhawatiran dan rasa tidak aman itu karena belum tahu saja. Diving yang banyak menyerap ilmu fisika sebenarnya mampu memperkecil resiko. Untuk tahu lebih detail, memang perlu mengikuti kelas pelatihan teori dan prakteknya.

Sebagai peserta, saya berharap agar setelah acara ini, para peserta juga punya inisiatif untuk lebih cepat berkembang dengan melibatkan diri pada club-club Diving agar segera dapat menjadi pemandu yang ahli; dive master, profesional, coach dll. Ingat, pelatihan nyaman seperti ini sekali dalam setahun sehingga rekan rekan peserta akan lama naik tingkat jika menanti pelatihan tahunan.

Dan ketika telah menjadi ahli, para divers lokal dapat mengisi lapangan pekerjaan tersebut di Indonesia yang selama ini lebih banyak dimengerti orang asing saja. Misalnya untuk ukuran terkecil, orang orang yang biasa memperhatikan dunia pariwisata di Bira tentu tahu bahwa para turis itu lebih banyak membelanjakan uangnya pada hiburan diving ini dibandingkan melancong atau berenang. Bahkan, mereka berbulan bulan tinggal di Bira untuk diving. Di sinilah titik pentingnya bagi kesejahteraan hidup para divers lokal. Duit dari guide diving kan lumayan. Kehidupan ekonomi lebih terjamin. I think that keinginan orang orang pun untuk melirik peluang untuk terlibat dalam pariwisata Bulukumba yang dikaruniai keindahan alam ini lebih semarak.

Selain itu, apa makna positif dari kegiatan ini saat seluruh dunia dihimpit dengan kepungan isu teror ketakutan pada pandemi covid 19? Pertama, menunda sebuah kegiatan yang tidak jelas kapan berakhirnya Corona ini malah akan mengancam pelatihan diving ini tidak terlaksana tahun ini. Untuk itu, apa yang bisa dikerjakan sekarang, tidak perlu ditunda hari esok.
Kedua, manusia harus tetap aktif bekerja; baik di rumah ataupun di luar rumah. Ada banyak aktifitas kehidupan yang tidak bisa selesai dikerjakan di rumah. Dan bila keluar rumah, ikuti saja protokol kesehatan semampunya.
Ketiga, Covid 19 sebagai pengingat agar manusia lebih hidup bersih, melindungi diri dan orang lain, lebih peduli menjaga kesehatan.
Keempat, sekian dulu ya. Perlu istirahat. Jam telah menyatakan dirinya pukul 2 dini hari. Pagi pagi sudah harus pergi diving. Tidak enak bila ketahuan Coach (pelatih) Kak Darmawan Didit Didoot bahwa ada peserta begadang. Pastilah tidak tidak ketahuan karena memang tidak ada yang begadang.
Thank you.

Bersambung….

Zulkarnain Patwa
Anggota Pinisi Diving Club

Zulkarnain Patwa

Leave a Comment
Share
Diterbitkan oleh
Zulkarnain Patwa

Recent Posts

Gubernur Sul-Bar dan Horst Liebner

Mohammad Rudy Salahuddin, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Barat secara khusus mengajak diskusi Dr. Horst Liebner…

9 bulan ago

Pertemuan setelah Festival Sandeq

Festival kemaritiman Indonesia yang paling berhubungan dengan laut dan secara konsisten dilaksanakan adalah Sandeq. Gagasan…

9 bulan ago

Pertemuan

Setiap orang punya cita cita besar dan butuh perjuangan tiada henti untuk mewujudkan. Keterhubungan gagasan,…

9 bulan ago

Pemuda Pinisi Berguru Sandeq

Muhammad Ridwan Alimuddin pakar perahu Sandeq Indonesia dan tink tank Festival Sandeq 2024 ini dan…

9 bulan ago

Salman Al Farisi pada Perang Khandaq

Sensei Ir. Abdul Djalil Razak, Ketua INKAI Sulawesi Selatan ziarah ke makam Salman Al Farisi…

9 bulan ago

Azizah, Atlet Dayung Peraih Perak PON

Nur Azizah Patwa atlet mewakili Kab. Bantaeng peraih dua emas kategori Perorangan Putri kejuaraan dayung…

10 bulan ago