Tag: #INKAI

  • Karate Ka Kodim  1411/Bulukumba Raih 11 Medali di Kejuaraan INKAI Sul Sel Bar

    Karate Ka Kodim 1411/Bulukumba Raih 11 Medali di Kejuaraan INKAI Sul Sel Bar

    Bulukumba, RBB (31/8)—Kejuaraan Antar Do Jo pada 28 dan 29 Agusutus 2021 di Gor Sapta Marga Kostrad Asmil Brigid Para Raider 3 tingkat Sulawesi Selatan dan Barat disambut hangat oleh para atlet karate ka (ka: ahli). Dari ratusan atlet yang hadir yang tersebar di berbagai macam Do Jo, terdapat 33 orang dari  INKAI (Institut Karate Do Indonesia) Kodim 1411/Bulukumba berperan serta untuk bertanding pada Kumite dan Kata.  Ini tambah semarak karena banyaknya orang tua para atlet juga turut hadir untuk menyaksikan anak-anaknya bertanding.

    Melalui proses perjuangan yang panjang, pada akhirnya atlet Bulukumba sanggup menunjukkan keahliannya dengan menyumbangkan 3 emas, 1 perak dan 7 perunggu. Berikut nama nama atlet yang meraih prestasi:

    1. Juara 1 Kata Beregu Putra : Tri Reski Adi Akbar, Muh. Raihan Athallah B. dan Muhammad Ariel Qushai
    2. Juara 1 Kata Beregu Putri: Arraya Aulia, Rahmi Sulistia dan Andi Belele Batari
    3. Juara 1 Kata Perorangan Putri (Cadet): Arraya Aulia
    4. Juara 2 Kata Perorangan Putra (Cadet): Muh. Farhan Syahrir
    5. Juara 3 Kata Perorangan Putri Pra Pemula : Nabila Alamanda
    6. Juara 3 Kumite Usia 6 – 7 Tahun (Pra Usia Dini): Muh. Alfatih S. Dase
    7. Juara 3 Kategori Kumite Usia 14 – 15 Tahun (Cadet):  Arraya Aulia
    8. Juara 3 Kata Perorangan Putra Pra Pemula : Prayuda Azzikra Asdar
    9. Juara 3 Kata Perorangan Putra Pemula : Abi Perisay Putra
    10. Juara 3 Kata Perorangan Putra (Cadet): Muhammad Ariel Qushai
    11. Juara 3 Kata Perorangan Putra (Yunior) : Muh. Raihan Athallah B.

    Keberhasilan ini berkat usaha yang sangat panjang disertai dari dukungan internal dan eksternal. Letkol Arm Joko Triyanto, S.Pd—Dandim Kodim 1411/Bulukumba yang juga pembina INKAI Ranting Kodim 1411/Bulukumba— mendukung secara penuh kemajuan dan prestasi karate ka Bulukumba dengan memfasilitasi sarana dan prasarana latihan, khususnya Aula tempat latihan dan berbagai kebutuhan latihan lainnya. Bisa dibayangkan, prestasi akan sulit muncul jika tanpa latihan selama pandemi. Untunglah, latihan di Kodim dapat terus berjalan lancar dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

    Selain itu, terdapat 3 orang pelatih yaitu Senpai Sarifuddin, Senpai Ammar dan Senpai Rauf mendesain khusus agar terdapat latihan ekstra buat para atlet siap tanding. Pada tahapan ini, mental tidak kenal menyerah dan mental juara ditanamkan dengan baik.

    Hal yang menarik lainnya, para pelatih memberi kesempatan anggota karate pemula untuk ikut kejuaraan. Senpai Sarif mengatakan, “Untuk pemula, tidak perlu pikir juara. Yang penting kenal matras sehingga pada kejuaraan berikutnya mereka tidak tegang lagi bertanding dan lebih siap untuk meraih juara.” Kebijakan tersebut langsung disambut meriah. Terbukti, lebih 20 orang peserta pemula yang masih anak anak kecil bergabung dan diantar langsung oleh orang tuanya. Para orang tua yang memiliki mobil inilah yang membantu semua atlet untuk berangkat hingga sampai tujuan.

    Saat berada di ‘arena’ tatami (Baca: matras arena tanding. “Tatami” berasal dari bahasa jepang yang berarti tikar yang dibuat dari jerami dan empuk). Penampilan atlet Bulukumba memukau dan menyita perhatian. Hal ini dijelaskan oleh Fatma mewakili orang tua, ibu dari Nabila Alamanda yang meraih medali perunggu, mengatakan, “Tim Kata Bulukumba mempertontonkan gerakan yang paling indah karena  memadukan antara seni dan power (kekuatan).  Sangat nampak keindahan gerakannya apalagi saat perpindahan gerakan satu ke gerakan yang lainnya. Gerakan tangan, gerakan pinggul dan gerakan kakinya sangat berseni sehingga menarik untuk disaksikan. Adapun tim lain, gerakannya didominasi dengan power.

    Sementara itu, Muhammad Zabir Ikbal, Ketua INKAI Bulukumba, setelah menyampaikan kebanggaannya dan ucapan selamat kepada para atlet yang telah mengangkat nama baik Bulukumba. Iqbal kemudian melayangkan kritik pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba terutama dalam perhatian pemerintah pada para atlet. “Saya kecewa dengan Pemkab Bulukumba  karena kurangnya perhatian terhadap atlet. Sampai sekarang ucapan selamat saja dari pemerintah belum ada.”, katanya. Ia melanjutkan, “INKAI pun dipersulit ketika membutuhkan kendaraan milik Dinas Perhubungan”, terangnya. “Begitu banyak anggaran yang menghabiskan dana program yang tidak tepat sasaran yang akhirnya dana habis tidak tepat sasaran” jelasnya. “Para atlet itu semestinya punya biaya pembinaan agar lebih semangat mempertinggi prestasinya”, tutupnya.

    Dibalik semua itu, atlet karate Bulukumba tetap fokus, kembali bekerja lebih giat dengan terus mengintensifkan latihan. Melihat bakat atlet pemula banyak berminat di Kumite, latihan atlet khusus kumite juga akan dibuat dengan jadwal latihan yang lebih padat sebagai persiapan menghadapi beberapa kejuaraan agar semakin banyak lagi medali yang bisa diraih para karate ka Bulukumba. Osss!

    Zulkarnain Patwa